-ads-
Home Rakyat Kalbar Melawi Dinkes Gunakan Gerakan 4M Plus

Dinkes Gunakan Gerakan 4M Plus

“Foging Cuma Pemborosan Anggaran”

ilustrasi. net

eQuator – Nanga Pinoh-RK. Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) yang terjadi di Desa Tanjung Arak Kecamatan Pinoh Utara yang menelan korban jiwa, seorang pelajar SMK N 1 Nanga Pinoh Asal Desa Tanjung Arak, Diki Fahroji, ditanggapi pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi.

Dinkes akan mengumpulkan Kepala Desa untuk mengajak bersama-sama melakukan gerakan 4M plus, tidak lagi dengan foging.

Kepala Dinkes Melawi, dr. Ahmad Jawahir ketika dihubungi Rakyat Kalbar mengatakan, pihaknya tidak melakukan foging lagi di lokasi kasus DBD. Menurutnya fogging pada awalnya adalah satu di antara tindakan membunuh nyamuk Aedes Aegypti, dengan menggunakan bahan kimia yang berfungsi sebagai insektisida (malathion) yang kerap dicampur minyak tanah.

-ads-

“Tapi malathion hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Seperti daur hidupnya, jentik atau telur nyamuk ini dalam waktu 6-8 jam akan berubah menjadi nyamuk dewasa. Efektifkah tindakan fogging tadi, tentu tidak. Belum lagi efek negatif menggunakan bahan kimia terhadap manusia, dan hewan di sekitar lokasi foging,” katanya.

Ahmad menjelaskan, yang harus diberantas sesungguhnya adalah jentik-jentik, bukan nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa itu hanya mampu bertahan hidup selama 20 hari. Jika membunuh yang dewasa, namun masih banyak ribuan jentik yang siap berkembang tidak diberantas, tentu akan memunculkan nyamuk DBD dewasa yang baru. “Menurut saya foging itu hanya memboroskan anggaran yang ada, tidak akan maksimal,” paparnya.

Namun, jika dilakukan dengan gerakan 4M Plus, ia yakin lebih efektif. 4M Plus yang dimaksud yakni, menguras tempat penyimpanan air, menutup temapat penampungan air, mengubur dengan membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air, serta memantau semua wadah air yang dapat menjadi temapat nyamuk berkembang biak. Sementara Plusnya yakni jangan menggantung pakaian, memelihara ikan di tempat penampungan air, hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan minyak serai, dan membubuhkan abate.

“Senin nanti kami akan melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala Desa, terkait pegerakan 4 M plus ini, sehingga di desa-desa bisa melaksanakan gerakan ini. Selama ini kan yang masyarakat tahu hanya foging. Padahal foging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentiknya tidak. Foging juga akan menciptakan penyakit baru jika sering dilakukan karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya itu,” katanya.

Reporter: Sukartaji

Editor: Kiram Akbar

Exit mobile version