eQuator – Sanggau-RK. Sikap Dinsosnakertrans yang tak responsif terhadap penanganan gelandangan disayangkan banyak pihak. Kasus yang menimpa Jelani, 55, warga Sekadau, cukup menjadi bukti.
Berbulan-bulan Jelani tinggal di gubuk kecil tak jauh dari rumah pribadi Sekda Sanggau, mengandalkan belas kasihan warga. Selama itu pula ia tak mendapat penganan dari Dinsosnakertras, hingga akhirnya meninggal dunia, pada Senin (30/11) lalu.
“Sekarang ini masalah kepekaan sosial, harus merespon. Tak perlu menunggu laporan baru memberikan penanganan,” kesal Abdul Rahim, tokoh muda Kabupaten Sanggau, Rabu (2/12).
Ia juga meminta intern Dinsosnakertras berkoordinasi dengan baik dengan jajaran di bawahnya atau stakholder lain. Jangan sampai Kadisnya justeru tak mengetahui keberadaan gelandangan. Itu yang terjadi pada kasus Jelani.
“Harus bisa berkoordinasi dengan Camat, Kades, Lurah dan sebagainya. Ada laporan atau tidak harus ditangani. Itukan tugas dan fungsi Dinas Sosial,” tegasnya.
Sementara kata dia, negera membekali Dinsosnakertrans dengan anggaran untuk penanganan semacam itu. “Jangan sampai ini terulang lagi. Kalau tidak salah ini yang kedua kalinya,” pungkas Rahim, sapaan akrabnya. (KiA)