Dinas Diminta Tertibkan Penjual di Luar Pasar

Pasar Sayur Melati Sintang Diresmikan

BERINTERAKSI. Tampak Bupati Sintang, Jarot Winarno saat berinteraksi dengan pedagang di Pasar Sayur Melati, saat peresmian pasar tersebut, Kamis (14/2) pagi. (Saiful Fuat-RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Setelah sekian lama terabaikan, Pasar Sayur Melati, di Komplek BTN Cipta Mandiri II, Kelurahan Sengkuang, Kecamatan Sintang, akhirnya kembali diresmikan oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, Kamis (14/2) pagi.

Jarot mengutarakan kerap menerima keluhan dan aduan oleh para pedagang di pasar tersebut. Soal kondisi yang sepi pembeli. Menanggapinya, Jarot meminta Kadisperindagkop dan UKM setempat untuk terus berkoordinasi dengan Satpol PP mengambil tindakan.

“Tiap hari saya dikirimi DM di instagram, kami sudah mau tutup, keluh ibu-ibu,” ujar Jarot saat syukuran pasar tersebut.

Keluhan pedagang pasar, mengenai masih adanya yang berjualan di tempat yang tidak semestinya. Sehingga transaksi jual beli di pasar itu terhitung sepi. Pemda juga akan melihat fasilitas apa yang perlu ditingkatkan di pasar ini.

“Sehingga para pembeli dengan enak dan nyaman mau datang untuk berbelanja, termasuk upaya adanya pemasangan wifi gratis yang diminta para pedagang,” katanya.

Permintaan tersebut kata Jarot aneh, tapi dia akan tetap mengupayakannya dengan memerintahkan Kadis berkoordinasi dengan Kominfo agar bisa pasang wifi .

“Minta parkirnya juga diaspal. Sudah kita aspal, supaya orang mau datang. Saya juga minta warung kopi yang murah meriah, nyaman untuk dijual sini, gorengannya yang enak, makanannya dibedakan,” jelasnya.

Maka dengan begitu, pasar tersebut akan memiliki daya tarik tersendiri. “Harus beda dengan pedagang sayur liar yang ada di luar-luar,” pintanya.

Jika perlu Disperindagkop harus membangun tempat bermain anak-anak di halaman sekitaran parkir. Sehingga jika orang tua membawa anaknya ke pasar, bisa sambil bermain.

“Yang terpenting juga, pedagang harus menjaga kondisi pasar, baik dari segi kebersihan dan kualitas barang dagangan. Pemerintah akan terus berupaya bagaimana membangun fasilitas pendukung pasar agar menjadi dayak tarik sendiri,” katanya.

Kadisperidagkop dan UKM Sintang, Sudriman mengatakan, pasar sayur  ini dibangun sejak 2003 lalu. Namun kondisi pasar kurang fasilitas pendukung semacam lahan parkir dan jalan masuk yang kurang memadai. Untuk itu, pihaknya kembali membenahi jalan masuk, perbaikan lantai, perbaikan meja, pemasangan listrik dan sumur bor.

“Untuk pasar ini dimanfaatkan oleh pelaku usaha, diantaranya pedagang daging sapi, ayam, sayur-mayur kemudian minuman. Hari ini baru syukurannya, tapi pemanfaatannya sejak 1 Februari lalu. Alhamdulillah pasar ini sudah mulai dimanfaatkan sejak dua minggu yang lalu,” paparnya.

Terkait keluhan sepinya pembeli, hal itu disebabkan masih adanya para pedagang atau pelaku usaha yang sama berjualan di beberapa titik terlarang. Persoalan itu sudah dikoordinasikan dengan Satpol PP. Bahkan sudah dilakukan penindakan secara persuasif dan secara tertulis.

“Kita juga sudah mendatangi TKP untuk memberikan peringatan. Tapi sampai hari ini, masih saja pedagang melakukan aktivitas mereka. Untuk itu kami mulai hari ini (Kamis) akan terus memantau ke lapangan bersama pihak desa pula,” tandasnya.

 

Laporan : Saiful Fuat

Editor : Andriadi Perdana Putra