eQuator.co.id-Putussibau. Menindaklanjuti informasi adanya penggunaan atribut bendera Negeri Sarawak, Malaysia yang dipakai salah seorang warga di desa Benua Martinus, kecamatan Embaloh Hulu untuk hiasan dipuncak susunan api unggun, Sabtu (30/12) sekira Pukul 16.00, tim yang dipimpin Kapolres Kapuas Hulu AKBP. Imam Riyadi, SIK. MH dan Dandim 1206/Psb Letkol Inf. M. Ibnu Subroto S.IP turun langsung ke lapangan melakukan pengecekan.
Namun setibanya di lokasi bendera berukuran panjang sekitar dua meter dengan lebar satu meter itu sudah diturunkan.
Bendera tersebut kombinasi warna kuning, hitam, merah serta terdapat lambang matahari warna kuning di tengah – tengahnya.
Setelah dicek, ternyata penggunaan atribut bendera tersebut bukan disengaja, namun secara kebetulan bendera yang disangka kain biasa itu untuk dipasang pada tumpukan kayu api unggun.
Bendera tersebut dari seorang nenek bernama Monika Kulam, 60, warga hanya melihat karena kain tersebut bagus dan tidak tahu kalau itu merupakan bendera salah satu negara.
“Kami tidak tahu ternyata kain itu bendera Sarawak Malaysia, karena saya temukan di tumpukan pakaian lelong,” kata Monik Kulam, warga Dusun Kara`an, Desa Banua Martinus.
Menurut Monik, kain yang ternyata bendera Sarawak Malaysia itu awalnya ditemukan saat membeli lelong (pakai bekas luar negeri) yang akan dijahitnya untuk dijadikan bantal.
Setelah mengetahui itu ternyata bendera Sarawak Malaysia, akhirnya warga setempat menurunkan bendera tersebut untuk diserahkan kepada Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi dan Dandim 1206 Putussibau, Letkol Inf. Ibnu Subroto yang segera mendatangi daerah setempat.
” Kami benar – benar tidak tahu kain itu ternyata bendera negara tetangga,” ungkap Monik tulus.
Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi menghimbau agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, karena berkenaan dengan simbol negara.
Dikesempatan yang sama, Dandim 1206/Psb Letkol Inf. M. Ibnu Subroto, juga mengatakan bahwa melihat situasi masyarakat setempat memang tidak ada motif lain, murni ketidaktahuan bahwa kain tersebut ternyata bendera Sarawak – Malaysia.
” Jadi warna bendera Sarawak itu menyerupai umbul – umbul warga setempat, karena kebetulan di daerah tersebut ada acara nikahan,” jelas Ibnu.
Dikatakan Ibnu, Kecamatan Embaloh Hulu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Jangan sampai ada ketersinggungan dari negara tetangga dan selama ini kita menjaga hubungan baik dengan negara Malaysia,” ucap Dandim.
Makanya Dandim mengimbau agar peristiwa tersebut jangan terulang kembali, baik itu disengaja maupun tidak.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di lapangan aman dan kondusif, sedangkan bendera Sarawak – Malaysia itu sudah diamankan ke Mapolres Kapuas Hulu. (dRe)