Dikira Tikus, Tenyata Orok Bayi Lelaki

EVAKUASI. Anggota Unit Reskrim Polsek Pontianak Selatan memasukkan orok bayi ke dalam kardus, Selasa (5/3)--Andi Ridwansyah

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Hermansyah yang sehari-hari bekerja sebagai petugas pengelola limbah di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pontianak terkejut bukan kepalang.

Pria 26 tahun itu mendapat orok bayi yang berada dalam limbah, Selasa (5/3) sekira pukul 07.00 WIB.

Awalnya, dia hanya mengira adalah tikus. Karena itu jelas adalah orok, dia kemudian melaporkan temuan tersebut ke sekuriti. “Hermansyah ini adalah petugas limbah kita. Setiap hari membersihkan limbah. Setiap pagi, siang, sore,” kata Gigih Trisaksono, Manager General Affair di pusat perbelanjaan itu.

Saat sedang bertugas  membersihkan limbah itulah, kata Gigih, Herman menemukan keanehan dalam tumpukan limbah.

“Awalnya dikira tikus karena berwarna hitam. Sementara yang lain kan kuning. Namun setelah diangkat adalah orok bayi,” ungkapnya.

Atas temuan itu, kata Gigih, pihaknya melapor ke kepolisian terdekat. Mendapati laporan itu, anggota Unit Reskrim Polsek Pontianak Selatan yang langsung oleh Kapolsek Kompol, Anton Satriadi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan serangkaian penyelidikan.

Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung memeriksa tempat pengolahan limbah serta memeriksa satu persatu toilet-toilet yang ada di sana.

Selang beberapa waktu ditemukannya orok bayi, petugas pengelola limbah kembali menemukan ari-ari bayi di sekitar lokasi penemuan orok.

Temuan itu lantas dilaporkan ke pihak kepolisian yang masih berada di sekitar lokasi. Selanjutnya, temuan orok dan ari-ari bayi lantas diamankan dalam sebuah kardus untuk selanjutnya dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soedarso guna kepentingan penyelidikan.

Terpisah, Dokter Ahli Forensik RSUD dr Soedarso, dr. Monang Siahaan menjelaskan, bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki. “Usia bayi tersebut berumur 7 sampai 8 bulan. Dalam keadaan sudah membusuk,” kata Monang saat ditemui wartawan, Selasa siang.

Monang memperkirakan, dilihat sekilas, jenazah telah membusuk selama 2 hingga 3 hari. Ari-ari yang ditemukan pun dipastikan merupakan milik bayi tersebut. “Pasti dong. Karena waktu ditemukan bayi itu berdekatan sama ari-arinya,” jelasnya.

Saat ini, jenazah tersebut belum dapat diperiksa lebih lanjut. Dikarenakan belum mendapat surat permohonan visum dari pihak kepolisian.

“Katanya siang ini atau besok akan disampaikan surat permohonan visumnya. Saya kalau pegang jenazah belum ada surat perintah nanti dibilang malpraktek,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Pontianak Selatan, Kompol Anton Satriadi menuturkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dengan penemuan orok bayi tersebut.

“Kasus ini masih kita dalami. Kita telah melakukan pemeriksaan dengan memeriksa tempat pembuangan limbah dan toilet-toilet di sekitar lokasi,” terang dia.

Selain itu, Anton juga akan mengembangkan kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi dan memantau rekaman CCTV empat hari ke belakang.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan pengelola, kita juga sudah ke control room, kita lihat CCTV, dan kita akan minta rekaman CCTV empat hari ke belakang. Sebab, informasi dari pengelola, setelah empat hari itu akan terhapus,” jelasnya.

Lanjut Anton, saat ini orok dan ari-arinya sudah dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soedarso. “Kita sudah memohon pihak rumkit untuk meminjam sementara tempat penitipan mayat, apabila tidak ada keluarganya kita lakukan penguburan,” jelasnya.

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Ocsya Ade CP