eQuator.co.id – Pontianak-RK. Alat komunikasi seperti Handphone (Hp) canggih atau telepon pintar (smartphone) yang dibelikan orangtua, harus para pelajar gunakan untuk mendapat nilai tambah.
“Bukan nilai minus. Misalnya membuka situs porno, kan minus namanya. Sudahlah pulsa habis, kuota habis, manfaatnya pun tidak ada,” kata H Sutarmidji SH MHum, Wali Kota Pontianak kepada ratusan pelajar SMP-SMA se-Kota Pontianak di Rumah Radakng, Sabtu (27/8).
Midji–sapaan Sutarmidji–menjelaskan, memanfaatkan smartphone yang memiliki nilai tambah, misalnya untuk menjadi peluang. “Apa ya kira-kira peluang bisnis yang bisa saya garap. Oh ada produk ini, apakah bisa saya pasarkan dengan melihat kondisi lingkungan, begitu,” paparnya.
Dia mengingatkan, persaingan dewasa ini sangat sempit. Dulu, peluang dapat diperoleh dalam hitungan hari atau jam. Tetapi sekarang, hanya dalam hitungan detik. “Peluang itu, selisih satu detik saja, bisa tidak dapat kita, kenapa? Berapa ribu usaha, dan dalam setiap menit setiap detik peluang bisa didapat,” kata Midji.
Ke depan, tambah Midji, persaingan semakin berat. Kondisi ekonomi dunia, tetap akan mempengaruhi tingkat regional. “Karena dunia ini sudah tidak ada sekat lagi. Dengan adanya teknologi saat ini. Saya ngomong di sini, bisa saja dunia langsung mengetahuinya,” katanya.
Jika generasi muda Pontianak, ingat Midji, tidak cepat menangkap setiap peluang, kemudian merebut peluang itu, maka akan menjadi penonton. Demikian pula jika perilaku disiplin tidak dibangun dengan mental yang baik, akan selamanaya menjadi penonton.
Terkait dengan peluang usaha sekarang, menurut Midji, orang tidak harus memiliki modal besar dulu baru bisa berusaha. Tetapi memanfaatkan teknologi, dari balik kamar tidur pun bisa menghasilkan uang. “Usaha tidak perlu lagi buka toko, dari rumah pun bisa, dari tempat tidur pun bisa usaha. Itu yang harus dilakukan. Jangan banyak mengkhayal,” tutupnya. (fik)