eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Sedikitnya ada 13 warga Desa Sekabuk Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah dilarikan ke RSUD dr Rubini Mempawah, Minggu malam (1/7). Diduga mereka keracunan telur ayam rebus cabai.
Salah seorang istri korban, Herkulana menjelaskan, dirinya membeli telur ayam rebus siap saji cabai dengan pedagang sayur keliling. Menu itu dipersiapkan untuk ia dan suaminya habis berladang. Setelah mereka memakan hidangan dimana salah satunya telur yang dibeli tersebut, suaminya tidur.
“Ndak lama kemudian suami saya langsung muntah, sama buang air besar ada 5 kali. Terus dibawalah ke Puskesdes dan dirujuk ke sini (RSUD dr Rubini),” tuturnya.
Tapi anehnya, Herkulana tidak mengalami hal sama seperti suaminya. Padahal ia juga ada makan telur ayam rebus cabai. “Tapi saya ndak apa-apa, padahal saya juga makan barang itu,” ucapnya.
Ia menjelaskan, telur yang dikonsumsi suaminya dibeli dengan harga Rp 3 ribu per bungkus. Per bungkus isinya 2 butir telur. Jika beli dua bungkus hanya Rp5 ribu. “Suami saya mulai membaik setelah mendapatkan perawatan cepat rumah sakit,” ujar Herkulana.
Warga Desa Sekabuk lainnya yang mendapatkan perawatan yaitu Riski, 5 tahun. Ayah korban, Itus menuturkan, anaknya dirawat di rumah sakit lantaran mendapat gejala yang serupa setelah makan di rumah abangnya.
“Keluarga abang saya beli telur, kebetulan anak saya ada di sana, jadi ikutlah anak saya makan. Tak lama setelah makan, anak saya keringat dingin, pucat, terus mual juga, jadi saya langsung bawa ke Puskesdes,” terangnya. Sekitar pukul 16.00 WIB, ia bersama keluarga yang lain menuju RSUD dr Rubini Mempawah.
Petugas Surveilans Penyakit Menular dan Keracunan Makanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mempawah, Deni Ramdani mengungkapkan, dari hasil wawancara pihaknya, tidak semua yang keracunan. Walau mengkonsumsi makanan yang sama. “Mungkin karena daya tahan tubuh yang berbeda, jadi tidak semua yang timbul gejala itu,” ulasnya..
Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, jumlah pasien keracunan sebanyak 13 orang mendapat perawatan di RSUD dr Rubini Mempawah. Pihaknya juga sudah langsung turun ke lapangan untuk mencari sumber keracunan tersebut.
“Sementara ini kita belum dapat sampelnya. Mereka keracunan telur rebus siap saji yang telah dibungkus dan diberi cabai,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya belum dapat memastikan penyebab keracunan massal tersebut. Apakah dari telur atau bumbunya. Termasuk belum mengetahui apakah cabainya hasil racikan sendiri atau bukan.
“Kita juga masih belum mengetahui ini akibatnya dari cabai atau telurnya. Apakah dari hasil fermentasi yang sudah lewat atau disebabkan bakteri-bakteri penyebab keracunan. Karena semua harus dilakukan uji lab terlebih dahulu,” papar Deni.
Laporan: Ari Sandy
Editor: Arman Hairiadi