eQuator.co.id – Sungai Kakap-RK. Mengejutkan. Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan tergeletak di kebun bambu milik Jashua, di Jalan Pajar Menyingsing, RT 47 RW 14, Dusun V Perintis, Desa Punggur Besar, Sungai Kakap, Kubu Raya, Jumat (25/11) pukul 14.00.
Bayi yang diduga baru saja dilahirkan ini ditemukan seorang wanita pekerja kebun, Telaha, 50. Warga Parit Seri Baru itu menemukan bayi tersebut dalam kondisi terbungkus sehelai kain. Diduga bayi ini hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang orangtuanya.
Kapolsek Sungai Kakap, AKP Agus Hasanudin mengatakan, bayi ini ditemukan Telaha disaat ia menuju kebun tempatnya bekerja. “Kondisi bayi ini sehat dan normal,” kata Agus kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (26/11).
Dijelaskannya, pengakuan Telaha, dari kejauhan ia melihat sesuatu terbungkus kain yang bergerak-gerak dan bersuara seperti tangisan bayi. Kemudian didekati dan dibuka, ternyata memang benar bayi.
“Yang bersangkutan terkejut dan langsung memberitahukan warga sekitar. Kemudian warga menghubungi Bhabinkamtibmas setempat,” jelas Agus.
Bhabinkamtibmas yang cepat tiba di lokasi, membawa bayi tersebut ke kediaman Ketua RT, A Rahman. Pak RT sempat bingung. Soalnya, tidak ada warganya yang mengandung atau hamil belakangan ini. Pak RT sepakat dengan Bhabinkamtibmas untuk membawa bayi tersebut ke Bidan Praktek Dahlia, agar mendapatkan perawatan intensif.
Setelah dinyatakan sehat, bayi ini kemudian dibawa ke lembaga kesejahteraan ibu dan anak (LKIA) naungan Kemensos RI di Jalan Sulawesi, Pontianak Selatan. “Sambil menunggu ada orangtua atau pihak keluarga bayi itu diketahui, kami melakukan penyelidikan dan menggali informasi dari bidan-bidan yang ada, untuk mengungkap siapa orangtua dari bayi ini,” tegas Agus.
Hasil penyelidikan awal, kata Agus, diketahui ada seorang bidan bernama Krisma, Kamis (24/11) sekitar pukul 09.05, juga menolong persalinan seorang ibu hamil. “Setelah kami datangi, Bidan Krisma mengaku sehari sebelum penemuan bayi tersebut, dia baru menolong persalinan Mariam, warga Parit Pati, Punggur Besar, di Puskesdes Punggur,” kata Agus.
Lanjut Agus menceritakan, pada hari itu juga, sekitar pukul 13.30, Mariam dan bayinya dibantu sang suami bernama Ahmad langsung keluar dari Puskesdes tersebut. Dikatakan Agus, Ahmad merupakan seorang mahasiswa di salah satu institute Pontianak.
“Dari bidan (Krisma) menyampaikan, perkiraannya demikian. Karena dia yang membantu persalinannya,” jawab Agus ketika ditanya apakah bayi yang dibuang itu merupakan hasil pasangan Ahmad dan Mariam.
Hingga saat ini, kasus pembuangan bayi ini masih diselidiki Polsek Kakap. Kepolisian pun akan mendatangi dan memeriksa Ahmad dan Mariam. “Masih kita cek, apakah pasangan tersebut sesuai alamat yang kita dapat. Perkembangan nanti akan kami sampaikan. Kita akan mendalami informasi ini,” ujarnya. (oxa)