eQuator.co.id – Pontianak-RK. Belasan siswa di Sekolah Dasar (SD) 30 di Jalan Dharma Putra Kecamatan Pontianak Utara keracunan makanan, Jumat (26/10) pagi. Keracunan diduga makan pentol bakar yang dijual pedagang di area sekolah.
Belasan siswa menderita muntah-muntah disertai diare. Beruntung, pihak sekolah cepat membawa para siswa ke Puskesmas Siantan untuk diberi pertolongan medis. Kini, kondisi belasan siswa tersebut berangsur pulih dan sudah kembali ke rumah orangtuanya masing-masing.
Salah seorang korban keracunan yaitu Abil, 11. Pelajar kelas VI SD ini ketika ditemui di kediaman orangtuanya di Gang Dharma Pontianak Utara, sudah tampak segar. Meski sesekali ia mengaku masih merasakan sedikit mual. Abil mengungkapkan, rasa mual yang disertai muntah dan sakit perut yang dialaminya terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.
Sebelumnya ia jajan pentol bakar yang dijual pedagang di depan sekolah. Usai memakan pentol bakar tersebut, ia tak langsung merasakan keluhan apa-apa.
“Kita sempat main bola. Abis itu masuk kelas, langsung mutah. Perut sakit. Setelah itu, saya langsung dibawa guru ke kantor. habis itu dibawa pakai ambulan ke Puskesmas,” ceritanya.
Disaat bersamaan kata Abil, beberapa temannya juga mengalami muntah-muntah seperti dirinya. “Ada belasan siswa lah yang juga muntah usai makan pentol bakar itu,” ujarnya.
Abil menuturkan, penjual pentol bakar di depan sekolahnya tersebut orang baru. “Saya pun baru ini beli pentol bakar mamang itu,” kata Abil.
Korban keracunan lainnya, Aisyah, 10. Saat ditemui, siswa Kelas V SD ini kondisinya masih terlihat lemas. “Masih terasa ndak enak. Masih ada rasa mual-mual. Tapi agak mendingan dari tadi pagi,” katanya.
Dia merasakan mual disertai muntah setelah makan pentol bakar yang dijual pedang di depan sekolahnya. Jajannya sebelum masuk kelas. “Sekitar Jam delapan mulai rasa mual. Terus muntah dan sakit perut,” ungkap Aisyah.
Yuliana, ibu Abil mengatakan, mengaku kaget setelah mendengar anaknya mengalami keracunan makanan. “Saya dapat informasi itu dari orang. Setelah saya ke sekolah rupanya anak saya sudah dibawa ke UGD Puskesmas,” kata perempuan 32 tahun ini.
Saat tiba di UGD, Yuliana melihat anaknya terlihat pucat. Badannya keringat dingin. “Saya pun panik,” ucapnya.
Ternyata di UGD tersebut, ada belasan siswa yang terkapar mendapat pertolongan medis. Karena keracunan makanan seperti yang dialami anaknya.
Menurutnya, sebelum berangkat sekolah, anaknya tersebut memang tidak sarapan di rumah. “Rupanya di sekolah dia jajan pentol bakar. Mungkin itu lah penyebabnya dia keracunan makanan,” ujarnya.
Dijelaskannya, pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan kepolisian sudah mengambil sampel makanan dari pedagang yang bersangkutan sejak kejadian. Ia berharap kedepan hal serupa tak terulang.
Kapolsek Pontianak Utara, Kompol Ridho Hidayat mengatakan, saat ini pihaknya bersama BPOM Pontianak masih melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab keracunan makanan yang dialami belasan siswa SD 30 Dharma Putra tersebut. “Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab sudah diambil dan sedang diperiksa oleh BPOM,” singkat Kapolsek.
Terpisah, Kepala BBPOM Pontianak, Susan Gracia Arpan mengatakan, pihaknya akan menguji kandungan bahan makanan tersebut. “Ya akan diuji sesuai surat dari Dinkes,” singkatnya menjawab Rakyat Kalbar via pesan aplikasi WhatsApp.
Laporan: Abdul Halikurrahman, Ambrosius Junius
Editor: Arman Hairiadi