eQuator.co.id – Terentang-RK. Seharusnya anak dan istri dijaga dengan baik oleh suami. Namun tidak bagi Painem, 32. Wanita tunawicara Warga Sungai Radak 1, Terentang itu menjadi korban penganiayaan Rianto, 36, suaminya, Minggu (7/8) pukul 20.30.
Painem kritis di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso, Senin (8/8) siang. Sementara anaknya bernama Riani tidak bisa ditolong. Bocah tujuh tahun itu tewas mengenaskan dibacok ayah kandungnya, Rianto.
Painem menderita luka serius di bahu kiri, muka sampai hidung bagian kiri, lengan kiri dan tiga jari kirinya putus disabet suaminya dengan senjata tajam di rumahnya Desa Radak, Terentang, Kubu Raya. Sedangkan Riani, putrinya dibacok di bagian belakangnya hingga tewas.
“Pasien ini datangnya sekita pukul 10.00. Langsung ditangani di IGD. Kesini hanya perawatan,” kata Eni, S, petugas ICU RSUD Soedarso.
Selama berada di ruang ICU, Painem tidak ditemani keluarganya. Wanita tunawicara itu hanya menggerakkan kepala dan matanya.
“Pasien bisu itu, keluarganya juga tidak ada. Tadi ada datang, tapi sudah pulang. Tapi kalau diajak bicara nyambung, paling ngangguk,” jelas petugas ruang ICU.
Sementara polisi masih mengejar suami Painem. Usai melancarkan aksinya, Rianto melarikan diri ke arah hutan dekat rumahnya.
“Dari kejadian ini, kita telah melakukan langkah-langkah setelah menerima laporan. Kita juga sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Memeriksa saksi-saksi dan mengejar pelaku yang melarikan diri,” kata Kapolres Mempawah AKBP Dede Agustono melalui Kasat Reskrim AKP Prayitno.
Menurut Kasat, upaya pengajaran masih terus dilakukan tim kepolisian dari Polres Mempawah dan Polsek Terentang. Korban juga sudah dilakukan visum. “Ini sebagai tahap awal. Kami masih berupaya mengejar pelaku terlebih dahulu,” tegas AKP Prayitno. (sul)