eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkayang berharap para wakil rakyat yang duduk di legislatif dapat memperjuangkan nasib para guru honorer di daerah tersebut. Baik anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Ketua PGRI Kabupaten Bengkayang Rudi, M. Pd mengatakan, saat gaji para guru honorer tidak sesuai harapan. Bahkan terkesan kurang mendapat perhatian kelayakan.
“September kemarin seluruh wakil rakyat dilantik, baik DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan pada 1 Oktober terakhir dilakukan pelantikan terhadap para DPR RI dan DPD RI,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar, Selasa (1/10).
Para wakil rakyat yang dilantik menjadi tumpuan harapan bagi seluruh masyarakat untuk lima tahun kedepan. Khususnya perwakilan DPR RI perwakilan Kalimantan Barat. “Saya berharap para wakil rakyat yang duduk di DPRD Kalbar maupun pusat mampu dan lebih fokus memperjuangkan nasib para guru honorer,” harapnya.
Menurut Rudi, di Kabupaten Bengkayang saja jumlah guru honorer yang mengabdi sebagai tenaga pendidik mencapai 1.500 orang lebih.
Keberadaan mereka masih kurang kendapat perhatian. DPR RI perwakilan Kalbar yang baru dilantik diharapkan bisa memperjuangkan para guru honorer yang mengabdi bertahun-tahun agar diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Para guru honorer di Kabupaten Bengkayang, gaji mereka saat ini sangat minim. “Bayangkan saja hanya mendapatkan gaji sebesar Rp600 ribu per bulan. Bahkan ada yang mendapatkan gaji cuma Rp100 ribu saja per bulan,” jelas Sekcam Kecamatam Ledo ini.
Rudi minta gaji guru honor minimal bisa disesuaikan dengan aturan pemerintah atau sejajar UMR/UMK Kabupaten Bengkayang yakni Rp 2 juta lebih perbulan. (kur)