eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Anggota DPRD Terpilih tidak hadir pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Umum Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 yang digelar DPRD Kubu Raya, Kamis (8/8).
Dewan terpilih pada Pemilu Legislatif 2019 yang diundang itu yakni 11 anggota DPRD Provinsi Daerah Pemilihan (Dapil) Kubu Raya-Mempawah dan 8 anggota DPR-RI Dapil Kalbar 1. Namun yang terlihat hadir hanya dua orang yang terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalbar.
“Kami sebenarnya sudah berupaya memberitahukan. Namun di antaranya ada yang konfirmasi karena ada sebagian yang masih reses. Sedangkan yang wajah baru kelihatannya mungkin masih malu-malu untuk tampil,” kata Anggota DPRD Kubu Raya Suharso.
Menurut Suharso, sebenarnya para Anggota Dewan Terpilih yang diundang mempunyai respek terhadap RDP RPJMD Kubu Raya hanya mungkin momen pelaksanaannya yang belum tepat.
“Insya Allah di lain waktu akan kami undang lagi, mudah-mudahan bisa hadir,” harapnya.
Menurut Suharso, diundangnya Anggota Dewan Terpilih tersebut untuk menyatukan persepsi antara RPJMD Kabupaten, Provinsi hingga Pusat.
“Sehingga ada sinergisitas dalam melaksanakan proses pembangunan terutama di Kubu Raya karena sumber pembiayaan pembangunan itu dari tiga sumber itu,” ucapnya.
Manalagi, tambah Suharso, melalui pendekatan politis dari Anggota Dewan Terpilih melalui pokok-pokok pikirannya maka pembangunan Kubu Raya akan lebih cepat.
“Bayangkan saja, jika Anggota DPRD Provinsi yang terpilih dari Kubu Raya membawa Rp5 Miliar dan Anggota DPR-RI Dapil Kalbar 1 membawa Rp10 miliar. Sudah ratusan miliar masuk ke Kubu Raya,” tuturnya.
Sebab, jelas Suharso, Kubu Raya yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Kalbar berkontribusi besar secara politis terhadap Anggota Dewan Terpilih tersebut.(sul)