eQuator.co.id – MELAWI-RK. Pembangunan tiga jembaatan yang telah lama didambakan masyarakat yakni Jembatan Melawi 2, Jembatan Sungai Pinoh 2 dan Jembatan Belimbing 2 sudah dimulai. Untuk memastikan pembangunan kontruksi tiga jembatan tersebut berjalan lancar, Bupati Melawi Panji melakukan monitoring langsung.
Jika sebelumnya bupati meninjau lansung pelaksanaan pembangunan Jembatan Melawi 2, pada pekan lalu, Ia kembali melakukan peninjauan ke Tanah Pinoh.
Ia juga melihat langsung dua sisi abutmen atau pondasi jembatan disisi kanan dan kiri Sungai Pinoh. Jembatan ini didanai dari APBD Melawi dengan total kurang lebih Rp8 miliar dan pelaksana pembangunan yakni CV Andromeda. Dari pantuannya, jembatan yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat sudah mencapai 75 persen.
Terkait progres pembangunan itu, Panji merasa bersyukur karena kegiatan proyek berjalan lancar mengingat cuaca yang cukup mendukung. Pelaksanaan pembangunan juga diawasi dengan ketat baik oleh Dinas PUPR maupun TP4D sehingga diharapkan tak ada persoalan kedepannya.
“Saya cukup puas dengan kondisi yang ada karena tinjauan kita dari sisi waktu dan masa kontrak mampu kita imbangi. Tinggal kita memikirkan untuk menyelesaikan selanjutnya,” katanya.
“Peninjauan ini dalam rangka monitoring pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Tanah Pinoh. Salah satunya yang dikerjakan adalah pembangunan Jembatan Sungai Pinoh 2. Kita ingin melihat sudah sejauh mana pelaksanaannya, kemudian kondisi di lapangan. Apa apa yang mungkin menjadi kendala,” ujarnya.
Pada perbincangan bupati bersama pihak pelaksana dan PPTK, Panji menekankan beberapa hal yang menyangkut persoalan kondisi alam. Seperti megingatkan agar mengkaji tebing sungai yang menjadi tempat berdirinya abutmen yang bisa saja semakin tergerus.
“Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian pihak pelaksana. Diantaranya tebing sungai yang menjadi lokasi berdirinya abutmen bisa semakin tergerus arus sungai sedikit demi sedikit. Namun, hal ini sebenarnya bukan persoalan teknis bangunan jembatan, tapi lebih pada persoalan kondisi alam sekitar abutmen. Ada tanjung disitu, sehingga harus sedikit kita potong sehingga air sungai bisa mengalir lurus dan tidak ada tekanan pada salah satu tebing tiang fender atau pondasi jembatan,” ungkapnya.
Sementara itu, pelaksana pembangunan Jembatan Sungai Pinoh 2, Salamsyah memaparkan saat ini pekerjaan struktur yang masih dikerjakan yakni peninggian abutmen dua arah, kemudian memasang tiang pilar di tengah sungai serta penimbunan pada masing masing sisi jembatan.
“Persentase jembatan kurang lebih sudah 75 persen. Karena sekarang tinggal menyelesaikan timbunan tanah dan mengecor tiang pondasi yang ditengah sungai. Begitu juga fender tinggal mengisi cor semen di dalam dan atasnya,” terangnya.
Salamsyah mengungkapkan, sejauh ini tak ada hambatan dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan Pinoh 2. Seluruh material juga siap tersedia di lokasi jembatan. Dikatakannya, kontrak pelaksanaan pembangunan struktur jembatan sebenarnya sampai Desember tahun ini, namun dengan kondisi yang ada ditargetkan pekerjaan tersebut bisa selesai September mendatang.
“Kita memang kejar pembangunan jembatan mumpung keadaan kemarau. Karena mengingat sungai ini arusnya besar saat pasang. Pekerja kita bekerja siang malam. Mengingat ponton tak bisa masuk ke dalam Sungai Pinoh,” jelasnya.
Peninjauan yang dilakukan Bupati terhadap pembangunan jembatan di Kota Baru Kecamatan Tanah Pinoh itu didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Camat Tanah Pinoh dan Ketua Tim Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah (TP4D) dari Kejaksaan Negeri Sintang.
Sebelumnya, Ketua DPRD Melawi, Abang Tajudin didampingi Camat Tanah Pinoh juga sudah melakukan peninjauan terhadap pembangunan Jembatan Sungai Pinoh 2 tersebut. Tajudin menilai, pembangunan Jembatan Pinoh 2 dan Jembatan Melawi 2 ini memiliki arti ekonomis dan strategis untuk masyarakat desa berbagai wilayah kecamatan.
Ia menuturkan, sesuai dengan dana yang ada di APBD Melawi 2019 pembangunan Jembatan Sungai Pinoh 2 sebesar Rp8 miliar lebih bersumber dari dana alokasi umum (DAU). Menurutnya dana itu memang tidak cukup menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut tahun ini, namun dirinya berharap akan kembali di anggarkan pada APBD Melawi 2020, begitu pula dengan anggaran penyelesaian jembatan Melawi 2, disediakan kembali di tahun 2020, sehingga pekerjaan bisa tuntas 2020 dan bisa digunakan masyarakat.
“Saya berharap tidak lagi tertunda penyelesaian pembangunan jembatan ini, termasuk kelanjutan pembangunan jembatan Melawi 2 yang sudah dimulai saat ini. Sangat penting dituntaskan pembangunannya untuk keperluan pemerataan pembangunan bagi masyarakat Kabupaten Melawi,” pungkasnya. (Ira)