eQuator – Sanggau-RK. Anggota DPRD Sanggau, Konggo Tjintalong Chondro menilai pasar Senggol dan Kartini sudah layak untuk direlokasi. Letaknya persis di pinggir sungai dinilainya sangat tak layak dijadikan areal pasar.
Karena itu, Konggo mendesak Pemda segera memindahka pasar tradisional itu ke pasar Rawa Bangun (PRB). “Semua pasar tradisional yang ada itu menurut saya disatukan di satu tempat di Rawa Bangun,” kata Konggo, Minggu (10/1).
Jika pasar Senggol dan Kartini direlokasi, lokasi eks kedua pasar itu dapat dibangun water front, karena letaknya di pinggir sungai, sehingga menjadi alternatif daya tarik wisata.
Konggo menjelaskan, sebenarnya bupati pada waktu itu sudah melarang mendirikan bangunan di kedua lokasi pasar tradisional tersebut pascakebakaran yang menghanguskan belasan rumah toko (ruko) itu.
“Waktu itu bupatinya Pak Setiman. Memang dilarang mereka bangun, tapi kan Pemdanya ndak siap relokasi mereka, lahannya dimana. Kalau waktu itu tidak dibangun mungkin sudah bisa merancang water front,” bebernya.
Konggo memastikan seluruh bangunan di kedua pasar tradisional tersebut sama sekali tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Tapi karena kebijakan Pemkab waktu itu, para pedagang diperbolehkan membangun kembali.
“Memang waktu itu tidak gampang. Pemda kita belum siap, apalagi kalau sampai mereka yang menjadi korban kebakaran mengungsi, mau ngungsi kemana?,” ungkapnya
Tak cuma kedua pasar itu, Konggo juga menyarankan rumah dinas di kawasan Rawa Bangun juga direlokasi. “Pindahkanlah ke tempat lain. Pemda kan masih punya tanah. Pasar Rawa Bangun itu aset Pemda yang letaknya strategis, tak mukin didum. Sebaiknya dimanfaatkan untuk pasar. Sementara pejabat yang tinggal di pasar Rawa Bangun dipindahkan, dikasih penghargaanlah,” ujarnya.
Meskipun begitu, Konggo menyampaikan semua proses tersebut harus sesuai aturan. “Memang tidak sederhana, terpenting jangan melanggar aturan,” pungkasnya.
Desakan untuk segera merelokasi pasar tradisional tersebut sebelumnya juga datang dari Wakil Ketua MPR-RI, DR Oesman Sapta ketika mengunjungi pasar Senggol pekan lalu. Ditegaskannya, pasar tradisional itu tak mungkin bisa dibangun oleh pengusaha-pengusaha lemah. “Saya minta kepada Pemda, DPR mengupayakan anggaran APBD untuk memindahkan pasar itu ke tempat yang bagus, dan memberikan subsidi kepada pengusaha-pengusaha lemah sehingga ekonomi ekonominya bisa tumbuh,” kata OSO.
Laporan: Kiram Akbar