Desa Tanjung Lay Bebas dari BABS

BERITA ACARA. Penandatanganan Berita Acara verifikasi penilaian Desa Tanjung Lay menjadi Desa ODF, kemarin. Foto Pendamping Desa Tanjung Lay for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Tim Verifikasi yang terdiri atas Dinas Kesehatan, Puksesmas, Pemerintah Kecamatan, Babinkamtibmas, Babinsa serta lainnya, memastikan Desa Tanjung Lay bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau disebut Desa Open Defecation Free (ODF).

Kepastian Tanjung Lay sebagai Desa ODF itu setelah Tim Verifikasi memeriksa satu per satu rumah warga dan mendapati closet dan material sanitasi. Disertai wawancara.

Hasil pemeriksaan itu, hampir semua warga telah membangun Water Closet (WC), hanya beberapa yang sedang dalam proses. Penyelesaiannya menjadi tanggungjawab Kepala Desa (Kades) Tanjung Lay, Radiman Tono.

“Nanti kami bersama Kepala Dusun, RT, serta masyarakat atau mungkin pihak terkait, akan bekerja bakti menyelesaikan beberapa WC yang belum selesai,” Radiman di temui disela-sela penilaian Tim Verifikasi tersebut.

Sementara itu, Kabid (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Melawi, dr Gunadi Linoh mengatakan, kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinkes, melainkan tugas semua pihak. Maka dari itu dukungan sangat dibutuhkan. Sehingga apa yang menjadi tujuan bersama, bisa terwujud.

Berkaitan dengan ODF, Gunadi mengatakan, kebanyakan penyakit masyarakat yang berobat ke Puskesmas di Melawi adalah diare. Kata dia, diare ini penyebab utamanya karena air yang sudah tercemar. “Salah satunya akibat BABS, maka dari itu dengan adanya program ODF ini bisa mengurangi masalah kesehatan masyarakat,” katanya.

Dia juga menyebutkan, persoalan lain yang kerap terjadi pada masyarakat di Kabupaten Melawi adalah stunting, atau kondisi tubuh anak yang kerdil. Di Kabupaten Melawi, kasusnya mencapai 50 persen.

“Ini selain akibat lingkungan juga dipengaruhi gizi kurang. Nah akibat stunting atau kondisi tubuh anak yang pendek ini, masalah akan terjadi pada anak-anak kita. Sebab mereka nantinya tidak bisa jadi Polisi, tidak bisa jadi TNI, atau tidak bisa jadi Bidan, karena kondisi tubuhnya yang pendek,” papar Gunadi.

Di tempat yang sama, Camat Nanga Pinoh, Daniel mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan untuk program ODF. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya untuk gagah-gagahan, melainkan sepenuhnya demi kepentingan kesehatan masyarakat.

“Kenapa saya konsen dengan masalah ini, sebab saya merasa malu, sudah zaman seperti sekarang ini menngurus buang air saja masih susah, sementara orang sudah sampai ke mana-mana,” kata Daniel.

Pada tahun, Daniel menarget 5 desa yang terbebas dari BABS, termasuk Desa Tanjung Lay. Tahun depan 9 desa. “Desa Tanjung Lay, termasuk dampingan Program Kesehatan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM), merupakan satu dari 18 desa dampingan PKGBM yang sudah ODF,” tutupnya.

 

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Mordiadi