-ads-
Home Patroli Delapan Bulan Dikubur Makam Badarius Digali

Delapan Bulan Dikubur Makam Badarius Digali

OTOPSI. Polisi menggali makam Badarius untuk proses otopsi, Senin (20/3). ANTONIUS

eQuator.co.idKuala Behe-RK. Dokter Forensik Polda Kalbar melakukan otopsi di pemakaman Badarius, 40 warga Dusun Nanga Bangkit, Desa Kuala Behe, Senin (20/3).

Badarius meninggal pada 20 Agustus 2016 lalu. Kematiannya masih menjadi tanda tanya dari ahli waris dan warga. Badarius meninggalkan gantung diri, namun kondisinya tidak wajar. Di tubuhnya ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan.

Penasaran, pihak keluarga memvisum mayat Badarius di RSUD Landak sebelum dimakamkan. Kemudian melaporkan kejanggalan tersebut ke Mapolsek Kuala Behe.

-ads-

Salah satu ahli waris almarhum, Heronimus mengatakan, pihak keluarga melaporkan hal ini ke Mapolsek Kuala Behe, supaya jelas apa penyebab kematiannya. Menurutnya, ahli waris, sanak saudara dan seluruh masyarakat Kuala Behe menemukan banyaknya kejanganlan pada jasad Badarius. Apakah memang betul dia gantung diri.

“Setelah dipelajari oleh ahli waris dan keluarga, ada tanda-tanda yang dicurigai dan meragukan. Ditemukan ada retak di kepala sebelah kanan, pecah di pipi dan pecah di hidung, sebagaimana dijelaskan dokter Handoyo di RSUD Landak Ngabang ketika melakukan visum,”  jelas Heronimus.

Ahli waris pun mengambil sikap. Merasa tidak puas, kasus ini kembali dilaporkan ke Mapolres Landak. Namun lagi-lagi hasilnya nihil, tidak ada perkembangan dari penyelidikan polisi.  Akhirnya pihak pihak keluarga kembali melaporkan kasus ini ke Polda Kalbar. “Akhirnya Polda Kalbar melakukan gelar perkara pada 10 Oktober 2016 lalu.  Kemudian telah diputuskan untuk otopsi. Otopsi ini untuk mencari kebenaran, apakah almarhum meninggal karena dibunuh atau meninggal karena gantung diri,” jelasnya didampinggi ahli waris lainnya, Kanisius Kadi.

Mengapa otopsi baru digelar Senin (20/3). Karena jadwal kapan dilakukan otopsi merupakan wewenang Polda Kalbar.

“Jadi bukan kami yang menentukan. Masuk ketujuh bulan baru bisa digelar otopsi dari tim Forensik Dokter Polda Kalbar,” terang Heronimus.

Dia berharap hasil otopsi bisa membuktikan kebenaran dari kasus tersebut. Heronimus meminta dokter forensik Polda Kalbar mengungkapkan sejujurnya hasil otopsi yang seadil-adilnya. “Kasus yang sempat mengantung delapan bulan ini kita harapkan menemui titik terang,” harapnya.

Otopsi dilakukan Tim Forensik Dokkes Polda Kalbar terdiri dari empat petugas. Mereka didampingi pihak keluarga yang di back up Polres Landak dan Polsek Kuala Behe melakukan pembongkaran makam Badarius.

Sebelum dilakukan pembongkaran, dilakukan doa bersama. Pembongkaran makam Badarius disaksikan istri almahrum, Lena, dan dua kuasa hukum Efendi Cingkong, SH dan Zakaria, SH serta seorang perwakilan keluarga.

Kapolsek Kuala Behe, Ipda Supardi mengatakan, bedah otopsi tentang ada atau tidak ada sebab kematian. “Saya tidak tahu berapa lama pengungkapan hasilnya. Karena yang lebih tahu adalah Dokter Forensik Polda Kalbar,” kata Supardi.

Kuasa Hukum Efendi Cingkong mengatakan, apapun hasil dari tim forensic, harus dihormati. Ini belum final, masih proses penggalian kasus. Hasilnya kita serahkan kepada tim dokter forensik.

“Kami dari perwakilan pihak Ibu Lena menunjukkan etika baik. Bahkan Ibu Lena dihadirkan dalam pembongkaran makam almahrum suaminya,” katanya.

“Mengapa ibu Lena hadir di sini? Ini menunjukkan niat baik bahwa dia hadir di sini tidak bersalah. Ibu Lena juga prihatin dengan kejadian ini, apalagi dia punya anak dan keluarga besar di sini. Sebenarnya, permasalahan ini sudah lama bergulir, tapi hari inilah puncaknya,” sambung Efendi Cingkong yang juga mantan anggota dewan Kabupaten Pontianak ini.

Ia menambahkan, khasus ini sudah digelar tingkat Polsek, Polres dan Polda. “Hari ini adalah upaya untuk mengungkap terang menderang,” ujarnya.

Kuasa hukum lainnya, Zakaria mendukung sikap Polri melakukan otopsi. “Apabila nanti ditemukan bukti-bukti meninggal di luar kewajaran atau di luar bunuh diri, kita serahan kepada pihak penyidik untuk mengungkap siapa pelakunya,” tegasnya.

Zakaria tetap berkomitmen mendampinggi Lena hingga kasus ini selesai. “Kita mau masalah ini cepat selesai, agar semua dari pihak keluarga tidak ada permasalahan lagi,” harap Zakaria. (ius)

Exit mobile version