eQuator.co.id – Pontianak-RK. Hasil survei terbaru 2014-2016 oleh Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), prevalensi kebutaan di Indonesia sekitar 3 persen dari jumlah penduduk yang ada.
Sekitar 1,9 persen darinya, kebutaan yang diderita warga Indonesia diakibatkan katarak. “Jadi kebutaan, akibat katarak cukup tinggi, suveinya dilakukan di 15 provinsi. Sedangkan Kalimantan diwakili Kalsel,” Perwakilan Perdami, dr Sita Paramita dalam acara ‘Operasi Katarak Gratis’di RS Untan Pontianak, belum lama ini.
Untuk Kalimantan Barat, kata dia, pada data terakhir menunjukkan sekitar 1,8 persen angka buta katarak dari jumlah penduduk.
Menurutnya, untuk pemberantasan buta katarak, butuh kerja sama yang sangat baik. Antar pemerintah maupun dengan pihak swasta. Pihak swasta merupakan sebagai donatur dan ditopang organisasi profesi dan rumah sakit yang ada di Indonesia.
“Nah, Perdami tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya donator,” ucapnya.
Menurut dia lagi, biaya menjadi kendala masyarakat Indonesia untuk operasi. Memang sejak ada BPJS, jumlah operasi setiap tahunnya meningkat. Itu juga berkat dukungan pihak swasta yang berbuat sosial. (oxa)