“Waktu itupun yang bikin ramai itu paling cuma Ligo Mitra (pasar swalayan), yang lainnya biasa,” kata Vincen.
Menurut dia, perkembangan pesat Jalan Gajah Mada memang terjadi dalam sepuluh tahun belakangan. Salah satunya dengan hotel megah yang berdiri. Disusul maraknya warung kopi di malam hari dalam beberapa tahun belakangan.
Berbeda dengan Warkop yang ada di Jalan Gajah Mada saat ini, Warkop-Warkop jaman dahulu tidak buka di malam hari. “Hanya sampai sore, setelah itu tutup, yang datangpun orang-orang tua biasanya,” pungkas Vincen.
Laporan: Iman Santosa
Editor: Mohamad iQbaL