eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Aksi penipuan mencatut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar sempat membuat heboh. Modus pelaku menelepon para orangtua dan mengatakan anak mereka memperoleh beasiswa.
Kepala Disdikbud Kalbar Suprianus Herman mengimbau masyarakat tidak percaya terhadap tindak penipuan berkedok beasiswa pendidikan bagi pelajar.
“Ya, seolah-olah mengatasnamakan Disdikbud. Pejabat sini atau kepala dinas nelpon orangtua bilang anaknya terima beasiswa. Kita imbau masyarakat jangan sampai tertipu,” terangnya, kemarin.
Berdasarkan informasi, pelaku penipuan juga meminta orangtua pergi ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melakukan transaksi keuangan dengan jumlah tertentu. Oknum pelaku penipuan bahkan meminta orangtua siswa-siswi untuk menyebutkan nomor Personal Identification Number (PIN) ATM. “Lalu, minta pin. Orangtua tentu ragu dan ndak jadi,” jelasnya.
Sejauh ini, belum ada laporan resmi yang diterima Disdikbud Kalbar dari korban penipuan bermodus beasiswa ini. “Informasi resmi ke saya belum. Tapi kita proaktif. Kita yang cari. Kalau tunggu laporan payahlah,” lugasnya.
Ia telah berkoordinasi dengan Sekretaris Didsdikbud Kalbar dan bidang-bidang lainnya untuk menghimpun data dari sekolah-sekolah jika ada orangtua siswa-siswi yang tertipu.
“Itu untuk kita ambil tindakan. Kalau memang ada, kita laporkan ke polisi biar ada efek jera,” tuturnya.
Oknum-oknum penipu ini kata dia, pandai. Kadang dia juga heran pelaku dapat darimana datanya. “Tapi itulah zaman sekarang sistem online. Dia (pelaku, red) bisa ambil data kemana-mana,” imbuhnya.
Selain itu, Disdikbud Kalbar juga sudah keluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah. Poin utama mengimbau guru-guru untuk mengingatkan orangtua waspada dan tidak lekas percaya terhadap hal-hal menjurus kepada penipuan. Jika ada bantuan atau beasiswa dari orang tidak dikenal, klarifikasi dulu ke Kepala Sekolah atau langsung ke Dinas Pendidikan. “Ini supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diiinginkan. Jangan percaya dulu. Tidak ada itu,” pintanya.
Apalagi kalau ditelepon setor dulu untuk dapat beasiswa. Karena tidak ada seperti itu. “Kita imbau masyarakat jangan sampai tertipu. Jika ada yang tertipu, laporkan ke kepolisian,” pungkasnya.
Laporan: Rizka Nanda
Editor: Arman Hairiadi