eQuator.co.id – Dari kukusan mini, akhirnya menjadi program diskusi bisnis kopi. Event perdana ini akan berlangsung di Madiun, Jawa Timur.
Diskusi bisnis kopi ini menjadi acara tutup tahun di sebuah desa, 5 kilometer dari pusat kota. Bersama anak-anak muda setempat, yang berkawan dengan saya di Facebook.
Keberangkatan saya ke Madiun pada 29 Desember mendatang sebenarnya untuk tujuan lain. Saya dan crew akan menyelenggarakan seminar online dan siaran langsung peresmian Sekolah Taruna Angkasa. Acaranya sendiri berlangsung dari pagi hingga tengah hari.
Tiket pulang dengan kereta api tersedia pada tanggal 1 Januari 2019. Berarti ada waktu mulai sore hingga malam. Nganggur saja, mau ngapain?
Saya kontak beberapa kawan wartawan di Madiun. Termasuk pemimpin koran Radar Madiun. Cari-cari ide acara menjelang tahun baru yang bermanfaat dan seru.
Muncullah usul: pelatihan barista dan diskusi bisnis kopi gaya milenials. ‘’Saya ingin melihat bagaimana barista senior Bank Indonesia beraksi menyeduh kopi seperti di video,’’ kata Taufik, pemuda desa yang akan menjadi tuan rumah.
Ide yang bagus. Saya pun langsung setuju. Bahkan saya akan membawa satu set Ciburial Coffee Corner (Triple C), sebagai perangkat presentasi.
‘’Saya dari Ponorogo akan merapat ke Madiun,’’ kata Thantawi Jauhari, anak muda yang punya bisnis tahu dan pentol bakso itu.
Warijan Satriya Hadi yang tinggal di Mojokerto rupanya tidak mau ketinggalan. Meski jaraknya cukup jauh, pengelola lahan sociopreneur milik Pak Dahlan Iskan itu menyatakan siap ke Madiun.
Bagi saya, berbagi pengetahuan bisnis kopi ini menarik. Pertama, lokasinya di desa. Kegiatan semacam ini mungkin belum pernah terjadi di desa itu.
Kedua, materinya bisnis kopi Triple C. Diskusi ini akan menjadi ajang promosi yang efektif untuk mendorong pemasaran produk Ceeburial.
Ketiga, kegiatannya jauh dari hura-hura. Setidaknya, lebih baik ketimbang menghabiskan malam sambil menyulut kembang api. (jto)
*admin disway.id, penggiat socioentreprenur