Daging Tikus di Thailand Bukan untuk Bakso

HOAX

eQuator.co.id – BEBERAPA hari lalu, akun fan page Facebook Sahabat Surga (Fb.com/PecintAsurgaa) mengunggah foto dengan caption palsu. Foto itu menggambarkan seorang perempuan yang sedang mengolah daging tikus. Katanya, daging tikus itu untuk bakso.

’’Hati,hati dalam memakan bakso, sudah di jumpai seseorang membuat bakso mengunakan dagin tikus…Bantu_Sebarkan…agar semua orang tahu…’’ Begitulah caption penuh kesalahan ketik yang dibuat akun Sahabat Surga.

Agar mengesankan bahwa daging tikus itu benar-benar dijadikan bakso, si pembuat pesan sengaja mengolase foto. Ada foto tangan sedang mencincang daging. Ada juga foto bakso, mi, sayuran, serta bangkai tikus.

Anda akan mendapatkan fakta yang sebenarnya jika foto dalam Facebook itu dicari padanannya di Google Images. Ya, daging tikus tersebut bukanlah bahan untuk membuat bakso. Kejadiannya juga bukan di Indonesia. Foto seseorang yang sedang mengolah daging tikus itu ternyata ada Vietnam. Pemiliknya adalah fotografer AP (Associated Press) Chitose Suzuki. Foto itu diambil pada 30 Januari 2008 di Dinh Bang Village, tak jauh dari Kota Hanoi, Vietnam.

Perempuan dalam foto yang mengolah daging tikus tersebut bernama Nguyen Thi Le. Saat dipotret, Thi Le sedang mengolah tikus hasil tangkapan suaminya dari ladang. Berdasar keterangan foto yang dibuat Chitose Suzuki, sudah berabad-abad masyarakat di Dinh Bang mengonsumsi daging tikus.

Tikus diolah untuk dikeringkan, direbus, atau digoreng. Tikus yang dimakan orang Dinh Bang juga bukan tikus yang ada di perkotaan. Apalagi tikus di instansi pemerintahan. Dikutip dari worldofbuzz.com, tikus yang dimakan orang di Vietnam, Kamboja, dan beberapa warga Thailand Bagian Utara merupakan tikus sawah.

Warga lokal memercayai banyak kasiat dari tikus sawah. Produk olahannya pun bermacam-macam. Tapi, tidak ada referensi yang menyebutkan bahwa tikus diolah sebagai daging bakso seperti gambar yang diunggah akun Sahabat Surga.

Posting-an menyesatkan dari akun Sahabat Surga tersebut sudah dibagikan 60 ribu lebih. Ngeri. Sebab, kebanyakan yang berkomentar memercayai bahwa daging tikus dalam foto itu diolah sebagai bakso.

Makin hari, orang-orang yang mencari penghasilan dari internet memang makin sering memanfaatkan unsur agama. Mereka menggunakan nama-nama agamais untuk mencari netizen yang menjadi target market. Sayang, mereka kurang kreatif membuat konten yang menarik. Akhirnya, hoax menjadi senjata andalan untuk memperdayai target. (Jawa Pos/JPG)

FAKTA: Foto perempuan yang sedang mengolah daging tikus berada di Desa Dinh Bang, Vietnam. Tikus yang diolah merupakan tikus sawah. Tidak ada yang menyebutkan tikus itu menjadi bakso seperti kabar yang disebarkan akun Sahabat Surga.