Dagangan Busuk Modal Tak Kembali

Pasar Melati Ditinggal Pedagang

DITINGGAL KEMBALI. Pedagang pisang di Pasar Melati Kelurahan Sengkuang, Kecamatan Sintang menanti pembeli, Selasa (14/5). Pasar ini mulai ditinggal kembali sehingga berdampak buruk terhadap pendapatan pedagang.

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Belum lama difungsikan kembali, Pasar Sayur Melati yang terletak di KM 4 Komplek BTN Cipta Mandiri II, Kelurahan Sengkuang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang perlahan mulai ditinggalkan penghuninya kembali.

 

Padahal pasar yang sempat tidak berfungsi hampir 10 tahun ini, baru saja digelar syukuran pemanfaatannya pada Februari lalu oleh Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM.

 

Hal ini dikarenakan banyak pedagang yang masih berjualan di tepian jalan raya yang berada di luar pasar. Mereka enggan menempati lapaknya di pasar sayur tersebut.

 

Sehingga kondisi pasar yang awalnya penuh dengan 36 lapak, sekarang tinggal 9 lapak yang berjualan disitu, mirisnya lagi pembeli pun semakin sepi. Hal inilah yang selalu dikeluhkan para pedagang di tempat itu.

 

Belakangan ini juga, dari kesembilan pedagang yang masih bertahan tersebut mengancam bakal tutup, jika pemerintah dan pihak terkait tidak tegas dan segera menertibkan pedagang di luar pasar.

 

Salah satu pedagang buah pisang, Toat mengakatakan, sehari hanya mampu meraup Rp20 hingga Rp50 ribu saja hasil jualnya, sehingga tak sebanding dengan waktu lama berjaga.

 

“Kadang-kadang sampai busuk buah pisang saya karena tidak ada pembeli di sini, modal pun tak kembali,” ujarnya, Selasa (14/5).

 

Pedagang lainnya, Anik juga menyesalkan banyak pedagang yang kembali berjualan di luar pasar. Menurutnya hal tersebut membuat pedagang yang masih berjualan di lapak pasar omzet pendapatannya menurun drastis.

 

“Saya berjualan sayur di sini hanya mampu meraup keuntungan Rp30 hingga Rp40 ribu saja, tak sebanding dengan modal dan waktu menunggu,” keluhnya.

 

Menurutnya, sangat disayangkan fasilitas yang diberikan pemerintah jadi sia-sia. Karena tidak dimanfaatkan oleh pedagang dengan baik. Padahal sekarang kanan kiri sudah mulai dibangun ruko sehingga bakal ramai nantinya.

 

“Tergantung pemerintah lagi, kalau tidak segera ditindak pedagang yang ditepi jalan itu, kami terpaksa berhenti berjualan di sini,” tegasnya.

 

Menyikapi hal itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno menegaskan pedagang yang bandel harus ditertibkan. Mengingat permasalahan pasar yang ada di Kabupaten Sintang masih menjadi perhatian khusus dari Pemkab Sintang.

 

“Semua pasar kondisinya hampir sama seperti itu, kita akan tindak tegas dan tertibkan pedagang yang ada di luar pasar, agar pasar-pasar yang ada digunakan,” tegas Jarot.

 

Senada juga disampaikan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sintang, Sudirman, pihaknya akan menertibkan pedagang pasar yang jual di luar pasar.

 

“Nanti akan kita lakukan penertiban, bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sintang,” pungkasnya.

 

Laporan : Saiful Fuat

Editor : Andriadi Perdana Putra