Bagi kebanyakan orang, mendengar kata video porno sudah langsung mengalihkan pikiran ke hal negatif. Namun tidak untuk Ilham Bintang. Dari kata video porno, ia mendapatkan inspirasi menciptakan prototype pencegahan konten tersebut.
YUYUN ERMA KUTARI, Mataram
eQuator.co.id – Wajah Ilham Bintang tampak serius, menatap laptop yang ada dihadapannya. Sesekali ia mengutak-atik telepon genggam miliknya. Seperti ia sedang mengecek sesuatu. Entah apa itu.
Koran ini kemudian menghampiri. Ada rasa penasaran yang menghinggapi. Ternyata, ia sedang menyesuaikan sebuah prototype. Ia ciptakan sendiri, untuk pencegahan video porno.
Bintang, begitulah nama panggilannya. Ia mahasiswa semester tujuh, jurusan Teknik Informatika Universitas Mataram. Kepada koran ini, Bintang bercerita jika prototype pencegahan video porno yang ia ciptakan merupakan hasil dari penelitian bersama sang dosen, tahun ini. “Saya sudah mulai melakukan penelitian sejak awal Juli,” kata dia.
Penelitian ia lakukan karena memang prototype pencegahan video porno merupakan bahan untuk tugas akhir Bintang. Ide pembuatan prototype muncul karena ia merasa miris dengan banyaknya penyebaran video porno. Meski pemerintah sangat aktif memblokir segala macam situs video porno namun masih ada cela.
Mungkin masih banyak yang belum mengerti secara detail dan penasaran tentang sistem yang diciptakan Bintang. Meski ini merupakan penelitian dosennya yang menjadi tugas akhirnya. Tetapi mahasiswa 22 tahun ini ingin menggunakan metode lain. Menggunakan Convolutional Neural Networks (CNN). Yaitu sebuah pendekatan yang menggunakan jaringan syaraf tiruan. Ini merupakan sistem pengenalan dengan memodelkan jaringan syaraf manusia ke dalam model matematis.
Sistem pengenalan seperti ini dipilih karena video porno memiliki heterogenitas yang tinggi seperti variasi latar belakang, warna kulit dan pose. Sehingga untuk melakukan pengenalan dengan cara mencari fitur/keunikan dari kelas yang dimaksud menjadi sulit. Sistem ini kata Bintang, mengadopsi cara kerja mamalia dalam mengenali objek. Yakni dengan mengkonvolusikan citra asli sebelum di kenali. Konvolusi merupakan proses filtering pada citra sehingga didapatkan garis tepi/fitur lainnya.
“Jadi pada sistem ini, ada pengenalan citra untuk mengenali video dengan mengambil sampel frame pada video, teknik pengambilan sampel inilah yang menjadi variabel penelitian,” terang Bintang.
Dengan bahasa sederhananya, sistem ini bisa mengenali secara otomatis berdasarkan pola data yang ada. Sehingga tidak perlu memberi tahu sistem tersebut tentang pola pada data tersebut. Ia mengakui sejauh ini, sistem yang sedang Ia ciptakan masih berjalan di command line. Akan tetapi sistem ini dapat diimplementasikan untuk di letakkan di server misalnya untuk Android, Ios maupun website.
Sebelum berhasil menciptakan prototype pencegahan video porno, beberapa bulan belakangan ini ia telah melakukan percobaan sampai ratusan kali. Untuk mencocokkan apakah data yang dimasukkan bisa dikenali oleh sistem. Mengarah pada unsur porno atau tidak.
Namun berkat kegigihannya, prototype pencegahan video porno itu berhasil ia ciptakan. Bintang mengatakan, untuk mendeteksi adanya video porno didalam laptop maupun handphone, hanya membutuhkan waktu dua detik saja. Tetapi itu untuk resolusi video 240p.
“Jadi kalau mau deteksi video lebih dari resolusi itu misalnya 720p atau 1080p, harus dikonversi videonya ke 240p, kalau gak bakalan lama deteksinya,” kata Bintang.
Ia mengakui, memang itu yang menjadi kelemahan prototype pencegahan video porno. Masih belum bisa mendeteksi secara cepat, video yang beresolusi tinggi. Dan itu yang sedang ia kembangkan sekarang. Namun lebih dari pada itu, prototype pencegahan video porno sangat bermanfaat.
Karena prototype bisa tertanam dalam laptop dan handphone. Jadi saat prototype masuk dalam sistem benda tersebut, akan dengan sendirinya mendeteksi konten-konten porno.
“Ini sangat bagus digunakan orang tua, untuk melindungi gadget-gadget yang digunakan anak-anak, jadi bisa langsung tahu apakah anak mereka simpan konten porno secara cepat,” tegas Bintang.
Berkat idenya tersebut, Bintang berhasil menjadi juara satu Pemuda Inspiratif 2018 yang digelar Kemenpora RI di Kota Mataram. (*/Lombok Pos)