eQuator.co.id – Pontianak-RK. Jumlah calon jamaah haji (CJH) Kalbar 2017 bertambah 650 orang dibanding tahun lalu. Mulai diberangkatkan pada 7 Agustus mendatang.
“Pemenuhan kuota Kalbar sebanyak 2.522 orang, tetapi 8 orang melakukan mutasi keluar dan masuk diganti dari provinsi lain sebanyak 6 orang, jadi sisa 2 orang, sisa inilah yang kita coba upayakan supaya terisi” ujar Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalbar, Azharuddin Nawawi ketika ditemui Jumat (14/7).
Beberapa persiapan menjelang keberangkatan pun telah diupayakan. Azharuddin menyatakan, terdapat beberapa dokumen jamaah yang bermasalah namun sudah dikirim dan diproses ke Jakarta.
Untuk beberapa jamaah di kabupaten dan kota se-Kalbar juga sudah melakukan manasik dan vaksinasi terakhir. Jumlah jamaah dari 14 kabupaten/kota bisa dilihat di grafis.
“Jadwal manasik itu dilakukan di daerah, sebelum menjelang keberangkatan, manasik harus sudah selesai,” tuturnya.
Setakat ini, pihaknya menyiapkan petugas sebanyak 29 orang dari Kalbar dan seorang petugas dari Riau untuk melakukan pendampingan jamaah. Masing-masing kelompok terbang (Kloter) nantinya akan didampingi satu Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), satu Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan tiga Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa fasilitas seperti asrama haji, menjalin kerja sama dengan lembaga penukaran uang agar jamaah lebih mudah menukar uang. Juga bekerja sama dengan lembaga komunikasi.
“Sudah dipersiapkan semaksimal mungkin yang terbaik, petugas-petugas sudah kita siapkan, segala sesuatunya sudah beres,” tegas Azharuddin.
Dengan waktu yang tersisa jelang keberangkatan ini, ia mengimbau CJH Kalbar mengikuti petunjuk dan aturan yang telah diberikan. Berkaitan dengan kesehatan jamaah yang mempunyai penyakit tertentu, harus dikoordinasikan dengan dokter. Ia pun meminta kelengkapan administrasi dan dokumen diperhatikan dengan teliti.
“Buku kesehatan penting, karena jika tidak punya cap maka akan tertahan di embarkasi, tolong diperhatikan cap dari Puskesmas,” pintanya.
Untuk jadwal keberangkatan haji Kalbar, Azharuddin menyampaikan, jadwal masih bisa berubah. Masing-masing dari enam Kloter berbeda sehari keberangkatannya. Kloter 1 akan bergerak dari Batam ke Arab Saudi pada 8 Agustus, dan Kloter 6 pada 13 Agustus.
Sementara itu, Pemkab Kapuas Hulu melaksanakan Manasik Haji tahun 2017 pada Sabtu (15/7) di Masjid Agung Darunnajah Putussibau. Dalam kesempatan tersebut, Sekda Kapuas Hulu Muhammad Sukri mengingatkan, CJH harus mempersiapkan kesehatan dan fisik dengan baik. Pasalnya, jangka waktu pelaksanaan ibadah haji di tanah suci cukup lama, yakni sekitar 20 hari.
Saat ini, di Arab Saudi memasuki musim panas. “Suhu di sana bisa mencapai 50 derajat,” ungkapnya ketika membuka Manasik Haji.
Para CJH diharapkan memperhatikan berbagai kelengkapan untuk keperluan di tanah suci. Seperti air minum yang cukup dan masker untuk menghindari debu.
“Sejauh ini persiapan jemaah haji kita sudah cukup matang, mereka (CJH) sudah melakukan manasik Haji,” ujar Sukri.
CJH kini tinggal diberangkatkan ke Batam, yang berasal dari Kapuas Hulu akan masuk Kloter pertama. “Dari Pemda sendiri tentu akan memberi pendampingan, namun tidak seutuhnya hingga ibadah haji selesai, mereka mengantar sampai ke Batam saja,” jelas Sekda.
Ketua Panitia Manasik Haji Pemkab Kapuas Hulu, Mauluddin menyampaikan, manasik sebagai bekal dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji. Mulai keberangkatan dari tanah air sampai pelaksanaan ibadah haji di tanah suci.
“Baik itu berupa ibadah yang sifatnya wajib maupun sunah dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan rangkaian penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariah Islam,” terangnya.
Manasik Haji tahun ini dilaksanakan selama tiga hari dari 15-17 Juli. Materi yang disampaikan mengacu pada standar yang telah ditetapkan Kementerian Agama.
“Dan hal-hal yang bersifat praktis, yang nantinya akan ditemui para CJH dalam melaksanakan ibadah haji, baik ketika berada di Arab Saudi maupun proses pemberangkatan dan pemulangan dari dan ke Kapuas Hulu,” papar Mauluddin.
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, lanjut dia, tentang penambahan kuota jamaah haji Indonesia, maka Kapuas Hulu mendapat jatah pada musim haji 2017 sebanyak 132 orang. Terdiri 66 laki-laki dan 66 perempuan. Dari Kecamatan Hulu Gurung sebanyak 9 orang, Putussibau Utara 23 orang, Jongkong 6 orang, Boyan Tanjung 15 orang, Bunut Hilir 9 orang, Putussibau Selatan 13 orang, Kalis 1 orang, Suhaid 7 orang, Pengkadan 3 orang, Embaloh Hilir 1 orang, Badau 3 orang dan Bunut Hulu 15 orang.
“Para jamaah haji itu berasal dari 12 Kecamatan, untuk jumlah jamaah haji terbanyak yang berangkat berasal dari Kecamatan Putussibau Utara, yakni sebanyak 23 orang,” jelasnya.
CJH termuda dari Kapuas Hulu adalah Hairol Nopol Madnur berusia 29 tahun dari Dusun Sungkin, Kecamatan Boyan Tanjung, dan tertua atas nama Musharofah Jamali Jalil dari Desa Badau, Kecamatan Badau.
Laporan: Andreas dan Riko Saputra
Editor: Mohamad iQbaL