Cita Rasa Kapuas Hulu, Lempok Durian Viza Sampai ke Sydney

SAMPAI KE SIDNEY. Viza Haerat saat menunjukkan produl lempok durian miliknya, Minggu (13/1). Lempok durian ini tak cuma dipesan dari seluruh kota di Indonesia, tapi juga merambah ke pasar Sidney, Australia. Nova Sari-RK.

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Senang membuat kue menjadi awal mula Viza Haerat (32) merintis usahanya. Berbekal keterampilan seadanya, siapa sangka wanita berparas ayu kini punya usaha kuliner yang dikenal hingga ke mancanegara.

Usaha rumahan yang dia geluti, memproduksi lempok durian. Bahkan, bisnisnya kini sudah sampai ke negeri Kangguru, Australia tepatnya di Sidney.

Produk milik Viza dinamai ‘Lempok Durian Kanafah Rajenye Durian Kapuas Hulu’. Alasannya untuk mengembangkan usaha lempok durian cukup sederhana, karena bahan dasar, durian melimpah di Kalbar.

Selama tiga tahun, Viza bersama sang ibu, takun mempromosikan lempok durian sampai akhirnya membuahkan hasil. Bahkan tak sedikit lempok olahannya dijual di pasar nasional dan internasional.

“Sudah tiga tahun saya mengembangkan usaha lempok durian, dari penjualan secara kiloan dan sekarang sudah berkembang dalam bentuk kemasan,” ujar Viza Haerat kepada Rakyat Kalbar, Minggu (13/1).

Meski bernama Kapuas  Hulu, namun  kata Viza, bahan dasar pembuatan lempok durian olahannya, tidak hanya dari Kapuas hulu. Dia menggunakan semua jenis durian yang ada di Kalbar untuk diolah.

“Kita ambil durian dari berbagai daerah, Kapuas Hulu, Balai Karangan, Punggur, selama ada buah durian, kami gunakan. Selama masih berbuah, kami tetap mengolah, namun memang pemasok paling besar ada di Kapuas Hulu,” kisahnya.

Untuk proses pembuatan, Viza masih menggunakan cara tradisional. Memasak menggunakan kayu api. Hal inilah yang menjadi ciri khas tersendiri dodol durian milik wanita 32 tahun ini.

“Kebetulan yang memasak lempok ini adalah ibu saya. Dia di Kapuas Hulu, karena kami asal dari daerah tersebut. Namun untuk pemasaran sendiri itu saya yang melakukan di Pontianak. Sebab kalau masaknya di sini (Pontianak) susah mencari kayu bakar, kita tetap pertahankan cara tradisional ini, sebab rasanya memang beda,” terangnya.

Harga yang ditawarkan juga terjangkau. Pas dengan kualitas serta rasa lempok yang nikmat ini. Viza membanderol produknya tersebut mulai dari Rp50 ribu sampai Rp120 ribu.

Lempok inu bisa dibeli langsung maupun secara online. Dengan memanfaatkan perkembangan teknolog itulah, lempok Viza tersebut bisa merambah pasar internasional hingga ke Sidney.

“Kalau di Indonesia sendiri, seluruh Indonesia sudah ada yang pesan, selain masyarakat lokal Kalbar. Namun yang paling tinggi permintaan adalah dari Bali dan Jakarta. Sementara kalau di luar negeri seperti Sarawak bahkan juga banyak permintaan dari Sydney,” pungkasnya. (ova)