eQuator – NGABANG-RK. Kualitas pangan yang dikonsumsi sangat berpengaruh dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Demikian diungkapkan Ketua TP PKK Landak, Maria Bernadetha Adrianus.
“Gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan jumlah yang berimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima dan daya beli masyarakat,” katanya ketika membuka sosialisasi penyuluhan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), di aula dinas kesehatan Landak, Rabu (11/11).
Pola konsumsi pangan sehat tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap pangan, beragam, bergizi, seimbang dan aman.
“Peranan ibu rumah tangga sangat menentukan pemilihan menu keluarga sehari-hari. Karena itu sangat penting konsumsi pangan yang berkualitas atau beragam. Yang perlu di berikan sampai ke tingkat terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga, terutama ibu yang berperan sebagai penentu penyedia menu keluarga,” ujarnya.
Masyarakat yang mau mengonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman perlu dilakukan sosialisasi maupu gerakan secara terus menerus untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta mengubah pola konsumsi pangan masyarakat penuju beragam, bergizi, seimbang dan aman.
“Untuk mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan ini, maka TP PKK kabupaten Landak melalui Pokja III, melakukan sosialisasi penyusunan menu B2SA,” akunya.
Ia berharap, melalui sosialiasi penyusunan menu B2SA, masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga khususnya, dapat memilih, menentukan, menyusun dan menciptakan menu B2SA yang berbasis sumber daya lokal melalui pemamfaatan hasil pekaranangan. “Semoga apa yang sudah di sampaikan dapat bermamfaat bagi kita semua,” harapnya.
Pentingnya kualitas pangan juga diungkapkan Ketua Pokja III PKK Landak, Mariamah Lukas Kanoh. Diakuinya , belum semua masyarakat memahami pentingnya kebaragaman, kandungan gizi, keseimbangan serta keamanan makanan yang di konsumsi setiap hari.
“Maka perlu disosialisasikan sehingga ibu-ibu bisa menerapkan langsung di rumah tangga masing-masing serta meneruskan informasi kepada masyarakat luas khususnya di kabupaten Landak,” harapnya.
Sosialisasi yang dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar terhadap budaya atau tradisi pangan yang tidak merugikan kesehatan.
Reporter: Antonius
Editor: Kiram Akbar
, di aula dinas kesehatan Landak, Rabu (11/11).){kind=link}