Ciptakan Generasi Qurani dengan Pendidikan Tahfiz

PELETAKAN BATU PERTAMA. Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan meletakkan batu pertama pembanggunan aula dan ruang belajar santri Pompes Al-Muhajirin, Minggu (10/2). Syamsul Arifin-RK

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Untuk mencetak generasi Qurani, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhazirin Rasau Jaya terus meningkatkan pendidikan nonformal keagamaan, disertai peningkatan fasilitas berupa pembangunan dan ruang belajar.

Bangunan baru tersebut telah diresmikan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan. “Selama ini, kita hanya aktif di pendidikan formal, seperti Madrasyah Ibtidaiyah, MTs dan MA. Tapi dengan melihat perkembangan, kami sepakat untuk menghidupkan pendidikan nonformal keagaamaan yakni Tahfiz Quran, agar generasi penerus bangsa bisa menjadi teladan yang baik bagi  keluarga,” kata Sholikul Hadi Muntaha, Pembina Ponpes Al-Muhajirin, Minggu (10/2).

Sholikul mengatakan, selain pendidikan tahfiz Alquran, juga dilakukan kajian keagamaan lain secara mendalam. Sehingga anak yang belajar bisa memahami ilmu berkaitan dengan agama.

“Sebenanranya pendidikan formalnya sudah berjalan sejak sekitar 1982. Tapi nonformalnya baru mulai 2018 lalu dan kini kita mulai membanggun aula serta ruang belajar santri,” kata Sholikul.

Dia menambahkan, dengan berjalannya pendidikan tahfiz , diharapkan tercipta generasi Qurani dan para penghapal Alquran.

“Kalau santrinya yang menginap sekitar 80 orang. Tapi yang tidak, sekitar 600 siswa. Anak-anak yang punya ilmu keagamaan mumpuni ini nantinya bisa sebagai filter untuk menangkal hal-hal negatif di era milenial,” harapnya.

Gedung aula dan ruang pendidikan bagi anak ini akan melahirkan generasi  unggul dan berkarakter di Rasau Jaya, khususnya Kubu Raya.

Tahfiz tersebut akan membuka wawasan masyarakat akan pentingnya pendidikan dan pemahaman kitab suci Alquran sejak usia sekolah.

“Pendidiknya banyak, rekan-rekan penghafal Alquran yang akan membantu untuk mengajarnya,” katanya.

Terbentuknya atau berjalannya pendidikan nonformal, yakni Tanfiz Alquran, lanjut Sholikul, karena adanya dukungan dari pemerintah, yakni Bupati Rusman Ali dan Oedang Prasetiyo yang sempat menjabat Pj Sekda serta Asisten II Pemerintah Kubu Raya.

“Dari beliaulah, bisa mengarahkan kami untuk membanggun pendidikan ini, bisa menjadi lebih baik,”ucapnya.

Melihat denah lokasi pembanggunan aula dan tiga ruang belajar, Sholikul menambahkan, diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp3 Miliar.

“Dana itu dari masyarakat, pemerintah dan juga dari orang yang peduli dengan pendidikan. Mudah-mudahan pembanggunan ini bisa berjalan dengan baik. Jika ada yang ingin berpartisipasi, silahkan menghubungi panitia Almuhajirin Rasau Jaya,” harapanya.