eQuator.co.id – Pontianak-RK. Maraknya investasi bodong membuat pemerintah membentuk satuan tugas (Satgas) waspada investasi. Agar korbannya tidak semakin berjatuhan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Centra Dana Kapuas turut membantu pemerintah mengingatkan masyarakat agar mewaspadai investasi bodong tersebut.
“Kita berpesan pada masyarakat Kalbar agar cerdas dan cermat dalam memilih investasi. Karena sejauh ini banyak yang tidak jelas atau bodong. Kita di Perbarindo sudah melakukan edukasi dan literasi keuangan yang sekarang ini juga digalakkan OJK,” ujar Direktur Utama (Dirut) BPR Centra Dana Kapua, Budi Hartanto, Rabu (26/10).
Menurutnya, hal yang wajar jika masyarakat ketika ingin berinvestasi ke suatu perusahaan mengharapkan keuntungan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan pelaku menggaet korbannya dengan iming-iming bunga besar. Mestinya, sebelum bergabung hak calon penginvestasi untuk mengetahui seluk-beluk perusahaan yang dituju. Apakah itu kredibilitas bahkan sampai legalitas perusahaan.
“Yang jelas perusahaan investasi bodong itu, sebagian besar tidak terdaftar di OJK. Makanya mereka menawarkan hal yang tidak mungkin yang orientasinya adalah keuntungan yang tidak masuk akal,” pungkasnya. Dikatakan Budi, secara umum investasi abal-abal menawarkan imbalan hasil di luar batas kewajaran dan dalam waktu singkat.
“Kemudian, penekanan perekrutan, bonus dibayarkan jika sudah yang direkrut, tidak dijelaskan bagaimana cara mengelola investasinya, tidak dijelaskan underlying usaha yang memenuhi asas kewajaran dan kepatutan di sektor investasi keuangan, tidak jelasnya struktur kepengurusan, struktur kepemilikan, struktur kegiatan usaha dan alamat domisili usaha,” terangnya. Bahkan, lanjut dia, di pulau Jawa banyak kasus yang ditemukan pelaku melibatkan tokoh masyarakat serta pemuka agama. Tujuannya, agar calon nasabah mudah direkrut.
“Makanya dalam Satgas itu, melibatkan pula Kemenag,” pungkasnya. Dia mengimbau masyarakat yang hendak berivestasi agar bergabung dengan perusahaan resmi atau perbankan yang ada di Kalbar. “Di BPR sama seperti bank, ada produk-produk investasi, deposito, kredit dan UMKM,” demikian Budi. (agn)