Cemilan Sehat Tak Harus Mahal

BISKUIT TIME. Aldric (13 bulan) sedang menikmati biskuit di sore hari bersama Bunda Yosefin (31). menyantap cemilan ini biasanya mereka lakukan sambil menunggu waktu mandi di sore hari. Marselina Evy-RK

eQuator.co.id – Sintang-RK. Menjaga kesehatan si kecil dengan mengusahakan cemilan sehat menjadi impian setiap Bunda. Tidak harus mahal. Cukup dengan mengkreasikan bahan-bahan murah di dapur.

“Intinya kita berkreasi, berusaha memberikan cemilan yang menarik untuk anak,” kata Sr Maria Suriti SMFA, Kepala Program Studi Tata Boga di SMK Kartini Sintang, saat ditemui Rakyat Kalbar di dapur praktiknya di Jalan Jenderal Sudirman No.55 Sintang.

Maria mengatakan, untuk mengatasi anak-anak yang suka chiki, mesti dibuat cemilan yang renyah juga, misalnya ke bawang. “Kue bawang ini bahannya hanya dari tepung dan bawang, itu bahan yang pasti ada di dapur kita ya,” katanya

Kue ini, menurutnya, bisa dibuat dalam bentuk yang beraneka ragam, tidak hanya panjang-panjang seperti stik saja. “Supaya tidak banyak bahan kimia, kita hanya menggunakan garam. Biar lebih enak, penyedapnya kita yang mungkin biasa pakai bumbu instan, kita ganti dengan daun bawang, atau kucai,” terang Maria

Suster yang kesehariannya memberikan praktik memasak bagi para siswa-siswi SMK ini mengungkapakan, selain kue bawang, varian cemilan lain juga bisa dibuat dari ubi yang memiliki banyak jenis dan sangat mudah diperoleh di pasar dengan harga yang cukup murah.

Maria mengatakan, dengan ubi, Bunda bisa membuat cemilan yang menarik. Hanya memang tidak tahan lama. Misalnya dibuat bolu atau puding ubi. “Ubi yang telah dikupas dan dicuci bersih, lalu diparut. Di campur gula dan agar-agar serta sedikit pewarna makan. Kita bisa langsung pakai langsung bubuk agar-agar yang sudah berwarna,” katanya berbagi tipsnya.

Bahan adonan, tambah Maria, dicampur dengan telur. Lalu dicetak dengan bentuk yang menarik. “Lalu dikukus atau bisa juga di goring. Kalau tidak dicetak, bisa dibentuk bulat-bulat lalu ditusuk seperti sate biar lebih menarik,” tutupnya.

Laporan: Marselina Evy

Editor: Mordiadi