Cek Kandungan Merkuri di Lokasi Bekas PETI

Polsek Mandor Ambil Sampel Air Kolam TTM

LOKASI VIRAL. Jajaran Polsek Mandor mengecek lokasi TTM dan mengambil sampel air danau untuk dicek kandungan merkurinya, Senin (5/2). Antonius-RK

eQuator.co.idMANDOR-RK. Bersama jajarannya, Kapolsek Mandor Iptu Anuar Syarifudin mengecek kondisi lokasi wisata Tebing Teman Main (TTM) di Desa Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak yang belakangan ini viral. Pihak kepolisian ingin mengetahui kadar air serta keamanan dan keselamatan bekas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) itu bagi pengunjung.

“Kami melakukan pengecekan di danau tebing Mandor, yang mana baru-baru ini mendadak viral di media sosial menjadi objek wisata pemandian bagi warga,” ujar Kapolsek.

Menurutnya, pengecekan ini dilakukan mengingat lokasi TTM merupakan kolam bekas galian PETI. Apakah airnya mengandung mercuri atau tidak. “Selain itu, dilihat dari faktor keamanan dan keselamatan bagi pengunjung agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan,” tuturnya.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mengetahui kadar air yang ada di areal yang kerap menjadi tempat pemandian warga tersebut. “Kami sudah mengambil sample air danau tersebut guna dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kadar mercurinya,” jelas Anuar.

Dia berpesan, agar masyarakat yang berkunjung selalu memperhatikan keselamatan. Terutama pada saat mandi di air tebing Mandor itu.

“Sebab lokasi tersebut merupakan kolam eks PETI yang mana tebingnya dikhawatirkan longsor serta di dalam air apakah ada kayu atau tunggul kayu bekas galian. Kita lebih baik mencegah jangan sampai terlena bisa menimbulkan masalah bagi kita sendiri,” pesan Kapolsek.

Diberitakan sebelumnya, lokasi TTM menjadi viral lantaran hampir setiap hari ramai dikunjungi. Tidak hanya Minggu, hari-hari lain pun ramai orang yang datang. Sebab pemandangannya  bagus, apalagi sore hari. Seperti berada di padang pasir luas, kemudian ada airnya. Sangat menanrik karena serasa berada di pantai.

Lokasi TTM berbentuk suatu danau dan padang pasir. Itu terbentuk akibat adaknya aktivitas PETI beberapa tahun silam. Airnya jernih, sehingga banyak yang mandi dan serasa di pantai. Asiknya lagi, pengunjung yang mandi bisa meloncat dari ketinggi ke air bak koman tersebut.

Jika menggunakan sepeda motor, lokasi ini hanya ditempuh lima menit dari pasar Mandor. Dari arah Kota Ngabang ke Pontianak, tepatnya di pasar Mandor masuk sebelah kiri jalan Dusun Kopiang. Hanya 1 kilometer dari pasar Mandor sudah sampai ke lokasi TTM.

Camat Mandor, Rajiman mengatakan, memang baru-baru ini masyarakat heboh dengan lokasi TTM. Setiap hari masyarakat ramai mengunjunginya. “Namun, informasi yang kita terima itu lokasi berbatasan dengan cagar alam Mandor, jadi sulit untuk dikelola,” jelasnya.

Lantaran lokasi TTM bagus dan ramai dikunjungi, Rajiman menyarankan pihak pemerintahan desa setempat supaya mengelolanya melalui Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ). “Pengajuan juga sifatnya hanya untuk mengelola, tidak untuk memiliki atau lainnya,” pesannya.

Menurutnya, lokasi cagar alam sulit untuk dibangun, apalagi dirusak. Namun bisa dijadikan lokasi wisata. “Kita akan koordinasi dulu di Muspika, kemudian untuk pengajuan bagaimana selanjutnya,” demikian Rajiman.

 

Laporan: Antonius

Editor: Arman Hairiadi