eQuator.co.id – BEREDAR postingan di media sosial facebook yang mengklaim bahwa kas negara saat ini sedang kosong. “Hutang bejibun. Subsidi untuk rakyat dicabut. Semua dijual, tetapi kas negara kosong,” tulis akun Abi Ibrahim Asmi.
Beberapa publik juga membuat postingannya serupa. Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati angkat suara. Dia membantah anggapan bahwa kas keuangan negara saat ini kosong.
Anggapan itu mencuat lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus mengalami defisit dari bulan ke bulannya.
Menurut Sri, APBN yang selalu dalam kondisi defisit bukan berarti kas keuangan negara kosong. Karena, APBN itu merupakan instrumen negara untuk mengelola ekonomi Indonesia, bukan sebagai tujuan ataupun buku kas keuangan negara yang baku.
“Itu yang dinamakan fungsi APBN sebagai countercyclical. Jadi ini bukan kita kelola buku yang sudah fix, tapi kita kelola dinamikanya dalam lingkungan yang berubah-ubah,” tutur Sri di kantornya, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019.
Sri bahkan tak ragu menyatakan jumlah kas negara saat ini. Dikatakannya, jumlah kas negara saat ini berada di atas kisaran Rp90-100 triliun. Jumlah itu, menurutnya, cukup untuk menggaji seluruh aparatur sipil negara yang ada di Indonesia selama tiga bulan ke depan.
“Tidak kosong, masih di atas Rp90 triliun, Rp100 triliun deh. Itu pertanyaan yang sensitif dan provokatif (kas negara kosong), itu cukup bayar tiga bulan gaji,” tuturnya.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowirjono juga memastikan kas negara dalam keadaan aman. Posisi kas negara juga dipastikan mampu membiayai berbagai proyek pemerintah yang sudah dialokasikan dalam APBN.
“Posisi kas negara saat ini dalam kondisi aman. Pencairan berbagai tagihan atas kegiatan dan proyek yang dibiayai oleh APBN dapat diselesaikan dengan baik,” ujar Marwanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/6).
Menurut dia, pengelolaan kas negara telah dilakukan secara terpusat melalui Treasury Single Account (TSA) dan tidak lagi dioperasikan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Dengan kondisi itu, ia menegaskan, posisi kas negara saat ini tidak dalam keadaan kosong seperti kabar yang sempat beredar di masyarakat dalam beberapa hari terakhir.
“Perlu disampaikan bahwa KPPN saat ini tidak mengelola kas secara langsung. Oleh sebab itu, tidak benar bila diberitakan bahwa KPPN kosong,” kata Marwanto.
Adi Syafitrah, relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menegaskan, bahwa konten yang dibuat sejumlah akun itu adalah konten yang menyesatkan.
“Dimana konten ini dibuat untuk menyesatkan. Hal itu dikarenakan terjadi framing seolah-olah kas negara kosong,” tegas Adi dalam debunk-nya, Minggu (23/6). (oxa)