Cegah Narkoba Lewat Film 3 Pilihan Hidup

PEMAIN FILM. Para Pemeran Film 3 Pilihan Hidup. GPAN FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Gerakan Peduli Anti Narkoba (GPAN) bersama para pemain film “3 Pilihan Hidup” mengunjungi Kota Singkawang. Mereka beraudiensi dengan Wakil Walikota Singkawang, H. Abdul Mutalib, SE, ME, Sabtu (16/8) malam.
“Film 3 Pilihan Hidup ini merupakan film yang memuat tentang bahaya Narkoba. Ada kegiatan yang  mengedukasi dan merupakan suatu tuntunan masyarakat Indonesia. Dimana kami merasakan Indonesia saat ini menghadapi bencana Narkoba,” ujar Jimmy Irwin Rimba, Sekjend GPAN kepada Rakyat Kalbar di rumah dinas Wakil Walikota.

Narkoba saat ini, kata Jimmy, sudah sangat mencengkram dan merusak generasi bangsa. “Kami perlu berbuat, menyampaikan melalui film. Melalui film ini, salah satu cara mencegah Narkoba. Jadi tidak hanya seminar atau penyuluhan saja, dan melalui fim ini mudah dicerna masyarakat,” katanya.
Melalui film, masyarakat cepat menangkap pesan moral yang
akan disampaikan. Film 3 Pilihan Hidup ini dicetuskan Bapak  Irjen Pol Suswandi yang pernah bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN). “Beliau juga termasuk pendiri dan penasihat GPAN,” ujar Jimmy.
Jimmy mengapresiasi Wakil Walikota Singkawang. Abdul Mutalib yang akrab disapa Haji Dol itu merespon dan memfasilitasi GPAN serta para kru film, saat tiba di Kota Singkawang. “Bapak Wakil Walikota Singkawang juga menjadi dewan penesihat GPAN Kalbar,” katanya.
Kedatangan GPAN dan para pemain film 3 Pilihan Hidup di Kota Amoy, melakukan sosialisasi dan membagikan slayer serta voucher terkait film yang dibintangi artis papan atas, diantaranya Roy Martien, Julia Peres (Jupe), Cinta Laura dan actor lainnya. Kemudian melakukan sosialisasi bahaya Narkoba di Kota Singkawang.
“Saya berharap masyarakat Singkawang ikut menyukseskan film 3 Pilihan Hidup yang diputar serentak di semua bioskop, termasuk di Singkawang pada 18 Agustus 2016. Apalagi Singkawang ini termasuk peringkat 16 besar dari 34 provinsi terkait peredaran Narkoba. Singkawang menjadi kota kedua Kalbar,” jelas Jimmy.
Bahkan, secara jumlah populasi dan prosentase, Kota Singkawang menjadi peringkat pertama di Kalbar dalam peredaran Narkoba. “Bagi GPAN, tidak ada angka toleransi terkait Narkoba, dan harus bersih Narkoba. Jadi jika GPAN bermimpi bersih Narkoba dan ada orang lain yang juga bermimpi yang sama dan berkesinambungan, maka Narkoba dapat dicegah,” tegasnya.
Jimmy berharap, film 3 Pilihan Hidup dapat menjadi edukasi, khususnya bagi pemakai. Apalagi sudah ada Undang-Undang Nomor 35, apabila melaporkan dirinya, maka tidak akan
dikenakan pidana. Maka silakan saja mendatangi BNN, cukup di-assessment untuk direhabilitasi. “Jadi, berhentilah sebelum tertangkap,” papar Jimmy.
Jimmy mengaku senang, GPAN menjadi bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan Narkoba. Bahkan dirinya ikut menjadi pemain di film 3 Pilihan Hidup. “Saya berperan sebagai bandar Narkoba,” katanya.

Koordinator tim tour promo film 3 Pilihan Hidup Pontianak-Singkawang, Hilda Thawila mengatakan, timnya melakukan sosialisasi promosi di Kota Singkawang selama dua hari. Sejumlah artis atau pemeran film diikutsertakan dalam tour ini. “Kita keliling kota, membagikan pamflet,” jelas Hilda.

Sebelum ke Kota Singkawang, GPAN dan pemain film 3 Pilihan Hidup terlebih dahulu melakukan kampanye anti Narkoba sekaligus promosi film di Kota Pontianak. “Dari segi strategi promosi ke kawula muda, diharapkan lebih mengena,” kata M Arya Tanjungpura, Ketua DPW GPAN Kalbar, Selasa (16/8).

Arya berharap, sosialisasi anti Narkoba dapat terus berjalan. “Kendati hanya di dua kota (Singkawang dan Pontianak), namun kami minta masalah Narkoba harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah kabupaten/kota dan provinsi,” ujarnya. Menyadarkan masyarakat, khususnya kalangan muda untuk tidak memakai Narkoba, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya melalui penayangan film 3 Pilihan Hidup.

Film ini merupakan sosialisasi anti Narkoba paling efektif. Tetap menghibur, namun kental dengan nuansa edukasi. Harga tiket film ini dibandrol Rp45 ribu hingga Rp50 ribu. “Film ini ada unsur penyuluhannya. Film ini memberi pesan, hanya ada tiga pilihan ketika orang sudah mengonsumsi Narkoba. Pertama rehabilitasi, kedua penjara, ketiga mati,” papar Arya.

Di Pontianak, tim 3 Pilihan Hidup melakukan 18 safari budaya ke tempat-tempat sejarah. Dalam setiap kesempatan, tim akan terus melakukan sosialisasi anti Narkoba. “Pada 20 Agustus kami ada senam bersama siswa SMA Abdi Wacana Jalan Ahmad Yani,” kata Arya.

Pengurus BPD HIPMI Kalbar, M Rizal Edwin yang ikut dalam sosialisasi anti Narkoba bersama GPAN dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pontianak-Kalbar, sangat mendukung diluncurkannya film 3 Pilihan Hidup. “Sebagai pengusaha, kami sangat mendukung kreativitas ekonomi dalam bidang perfilman, terlebih film yang punya nilai-nilai edukasi,” singkatnta.

 

Laporan: Suhendra, Fikri Akbar

Editor: Hamka Saptono