eQuator.co.id – JawaPos.com – Gangguan kelistrikan motor selalu menjadi hal yang paling menyebalkan. Rumit dan kerap membingungkan kemudian berujung pada keputusasaan. Problem sistem kelistrikan otomotif, bisa diibaratkan berurusan dengan hantu. Sumber masalahnya sulit ditemukan. Tak bisa dilihat secara langsung dengan mata.
“Kerusakan terjadi di bagian dalam kabel. Sehingga tidak bisa dilihat dan harus bongkar-bongkar kemasan kabel,” kata Angsi Darwin dari bengkel Tekupla Custom di Cileduk, Tangerang, Jawa Barat, belum lama ini.
Berbekal alat pendeteksi kabel ini, Anda bisa mengetahui letak arus listrik yang terputus. Lantas bagaimana cara menggunakan alat ini? Anda cukup mengurut kabel dengan alat ini. Ketika sampai di bagian kabel yang terputus, alat ini akan berhenti berbunyi.
Bentuk alat ini sederhana. Cara pengoperasiannya juga gampang. Ukuran dan desainnya mirip seperti pena. Terdapat penjepit di bagian pangkalnya. Penjepit tersebut bisa disangkutkan di saku baju. Jadi mudah disimpan dan dibawa kemana-mana.
Disarankan, alat ini sebaiknya dimiliki dan selalu dibawa oleh bikers penyuka turing. Bermanfaat untuk mengatasi problem kelistrikan motor. “Lampu itu wajib menyala saat malam hari. Nah jika suatu ketika lampu motor kamu mati, kamu menjadi gampang mencarai letak permasalahannya dengan alat ini,” kata pemilik Yamaha Aerox berwarna kuning itu.
Jika kondisi lampu masih baru, tetapi setelah switch diperiksa namun tetap lampu mati, bola lampu dan soket tidak rusak, maka letak permasalahannya bisa jadi terletak di kabel bodi yang putus. Sehingga tidak mengalirkan arus listrik dari sakelar. Alat ini dilengkapi 2 lampu indikator hijau dan merah. Ketika electronic tester menemukan bagian kabel putus, lampu hijau akan mati.
Perangkat ini dilengkapi dengan sebuah switch yang memiliki 3 titik fungsi. Yaitu O, L dan H. Jika Anda menggeser switch ke posisi O, berarti alat ini siap digunakan untuk melakukan pemeriksaan direct contact AC test. Nah, pada fitur ini digunakan untuk mendeteksi posisi kerusakan internal pada kabel. Adanya kabel yang putus ditandai dengan lampu merah yang menyala. Namun jika tidak ditemukan adanya kabel yang putus, lampu hijau yang menyala.
Fitur berikutnya yaitu switch L. Fitur ini dioperasikan untuk mengetahui adanya arus listrik. Fungsinya sama seperti test pen, Non Contact (Low) AC Test. Kondisi soket bisa dipastikan dengan fitur L. Adanya arus menandakan soket masih dalam kondisi baik. Dicirikan dengan nyala lampu hijau diiringi dengan suara sensor. Nah, sebaliknya, jika lampu hijau tidak menyala, sensor juga tidak bersuara, menandakan soket bermasalah. Tidak ada arus listrik yang mengalir pada part tersebut.
Berikutnya yaitu fitur H, Non Contact (High) AC Test. Fitur ini difungsikan untuk mengetahui kondisi busi. Kondisi busi yang masih baik ditandai dengan nyala lampu hijau diiringi suara sensor. Sebaliknya, jika lampu hijau tidak menyala, sensor juga tidak bersuara menandakan busi dalam kondisi buruk atau sudah usang.
Electronic Terter bisa dibeli di toko peralatan elektronik atao toko listrik. Harganya Rp26.000. Kisaran tegangan yang bisa diukur 90V – 1.000V AC. (JawaPos.com/JPG)