eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Meski rekapitulasi suara tingkat nasional belum dimulai, sejumlah caleg mulai menunjukkan eksistensinya sebagai pendulang suara besar. Elektabilitas mereka dikerek popularitas selama ini di masyarakat.
Perolehan suara mereka hingga saat ini sudah jauh meninggalkan para pesaingnya. Hampir bisa dipastikan mereka lolos ke Senayan pada periode mendatang.
Salah satu pendulang suara jumbo itu adalah Puan Maharani. Putri presiden ke-3 RI Megawati Soekarnoputri itu disebut-sebut memperoleh suara lebih dari 420 ribu. Suara itu dia dapatkan di dapil Jateng V yang meliputi Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan kota Surakarta. ’’Sampai hari ini masih belum final, jadi saya tunggu saja,’’ ujar Puan saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Senin (6/5).
Puan menjelaskan, dia sudah tiga kali menjadi caleg di dapil yang sama. ’’Mungkin masyarakat di sana sudah cukup mengenal saya, ya cukup membantu. Terima kasih sudah memilih saya,’’ lanjutnya.
Suara Puan naik signifikan dibanding periode sebelumnya. Pada pemilu 2014, perolehan suara Puan mencapai 369.927. Itu menempatkan dia sebagai peraih suara terbanyak di bawah Karolin Margret Natasa. Bukan tidak mungkin, Puan akan menjadi peraih suara terbanyak pileg se-Indonesia.
Di Jawa Barat, sementara ini pendulang suara jumbo adalah Dedi Mulyadi. Bupati Purwakarta itu meraih lebih dari 205 ribu suara. Hingga semalam, Dedi belum bisa dikonfirmasi. Namun Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membenarkan meski tidak berani memastikan angkanya. ”Di daerah pemilihan Karawang, Bekasi, dan Purwakarta, Pak Dedi suaranya tinggi,’’ terangnya saat dikonfirmasi.
Selain Dedi, di dapil yang sama lolos pula Putri Anetta Komarudin. Nama terakhir adalah putri mantan ketua DPR Ade Komarudin.
Dari Sumbar, yang mendapat suara jumbo adalah politikus partai Gerindra Andre Rosiade. Dia menyatakan telah memecahkan rekor perolehan suara di Sumbar dengan 130 ribu suara. ”Selama sejarah, tidak pernah ada yang mendapat 100 ribu suara (di Sumbar), dan alhamdulillah saya sudah melebihi,” kata Andre.
Angka tersebut masih terus bertambah. Sebab, proses rekapitulasi masih berlangsung. Andre menargetkan perolehan suaranya berada di angka 135 ribuan. “Tapi yang sudah bisa dipastikan ya 130 ribu ini dulu yang on hand,” tambahnya.
Andre bertarung di dapil Sumbar I yang berisi 11 kabupaten/kota. Perolehan suaranya mengungguli caleg lainnya dengan signifikan di dapil itu. Di Padang, Andre mendulang 70 ribu suara. Di Kabupaten Sijunjung dia mendapatkan 21 ribu suara, dan di Kota Sawahlunto dia menang 105 ribu suara. Sementara, di Kabupaten Solok Selatan dia mendapat sekitar 2.000 suara.
Posisi sebagai juru bicara di Badan Pemenangan Nasional (BPN) paslon 02 memberikan keuntungan untuk Andre. Popularitasnya melampaui caleg-caleg lainnya karena dia lebih sering masuk ke media berskala nasional. “Dari Senin sampai Jumat itu saya menjadi jubir, sedangkan Jumat sampai Minggu saya turun ke lapangan,” tambahnya.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio tak mampu menyembunyikan kekagetannya saat diberitahu jumlah suara Andre. ’’Dahsyat itu,’’ cetusnya saat dikonfirmasi.
Meskipun demikian, dia menyebut perolehan suara bagi seorang caleg memang sangat tergantung kinerja dia sendiri, termasuk di dalamnya popularitas. ’’Bagaimana dia bisa memaksimalkan dirinya,’’ lanjut Hendri.
Dia mengamini pernyataan Andre terkait posisinya di BPN 02. Sebagai jubir, dia intens diliput oleh media massa, baik cetak maupun elektronik. Selain itu, Andre juga aktif bergerak di lapangan. Meskipun demikian, ada caleg-caleg yang terpilih karena memang sejak awal populer. (Jawapos/JPG)