-ads-
Home Rakyat Kalbar Landak Bupati Serap Aspirasi Petani

Bupati Serap Aspirasi Petani

Berdialog dengan Petani Desa Ngarak usai Tanam Padi Perdana

TANAM PADI. Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, saat menanam padi bersama masyarakat di Desa Ngarak kecamatan Mandor, Kamis (23/8). Antonius-RK

eQuator.co.idMandor-RK. Tanam padi perdana tahun ini dilakukan di Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kamis (23/8). Bupati Karolin Margret Natasa turun langsung dalam kegiatan tersebut.

Usai penanaman padi, dilanjutkan dialog bersama kelompok tani di desa itu. Bupati menerima beberapa usulan dan keluhan yang disampaikan para petani.

Mereka mengalami kesulitan menanam padi karena musim kemarau. Dan sudah banyak bangunan irigasi yang rusak. Selain itu, para petani masih memerlukan alat mesin pertanian (Alsintan).

-ads-

Bupati langsung menanggapi hal tersebut. Menurutnya, usulan bendungan irigasi yang dilaporkan oleh masyarakat itu akan segera ditindaklanjuti. Dibangun kembali.

Karolin meminta kelompok tani membuat laporan lengkap. Dengan foto fisik irigasi yang rusak. Kemudian membuat proposal.

“Jangan hanya melaporkan tanpa data atau minta bantuan tanpa proposal, ajukan proposal ke dinas pertanian dan langsung ke saya,” pintanya.

Ia menyatakan, setakat ini, sudah banyak bantuan dari pemerintah dikucurkan ke petani. Selain Alsintan, juga ada bibit unggul.

“Kalau sudah mendapat bantuan dari pemerintah, semua bantuan itu supaya dijaga dan dirawat, Alsintan yang diberikan itu untuk kelompok masyarakat petani atau untuk ramai-ramai, bukan untuk perseorangan atau khusus ketuanya,” papar Karolin.

Imbuh dia, “Karena itu, para petani harus bertanggung jawab terhadap Alsintan yang sudah diberikan pemerintah”.

Di kabupaten Landak, 80 persen mata pencaharian masyarakat memang bertani dan berkebun. “Jadi bertanilah yang baik dan gunakan bibit unggul supaya hasilnya lebih banyak dan bagus, kalau bibitnya baik maka petani juga bisa berhasil,” terang bupati.

Ditambahkannya harapan agar Kades Ngarak membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes harus bisa dibentuk, untuk membantu masyarakat dan menambah pendapatan desa.

“BUMDes boleh buka toko untuk pertanian, toko pertanian di Landak sedikit atau susah, jadi kalau dibentuk BUMDes seperti toko yang menjual alat dan perlengkapan pertanian, itu sudah membantu masyarakat petani,” jelas Karolin.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Ketahanan Pangan kabupaten Landak, Vinsensius, Muspika Mandor, dan kelompok tani di Desa Ngarak.

Dilaporkan Kades Ngarak, Ramsiah, penghasilan yang menjadi andalan masyarakat setempat adalah padi dan karet. “Adapun perkebunan sawit itu belum ada hasil yang maksimal,” ujarnya.

Ia menyebut, perusahaan perkebunan yang ada di Desa Ngarak sudah lama berdiri. Tapi tidak mensejahterakan masyarakat.

“Bahkan membuat masalah bagi masyarakat, perkebunan sudah lama tapi belum berhasil untuk masyarakat,” katanya. (ius)

Exit mobile version