eQuator.co.id – Mempawah-RK. Memeriahkan Milad ke-10 Pondok Pesantren (Pontren) Darul Quran di Desa Pasir Wansalim, Kecamatan Mempawah Timur, Minggu (30/9), Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc menyampaikan tausiah dihadapan para penghapal Alquran (Hafidz).
Bupati Sambas yang merupakan hafidz qur’an ini mengaku, terpanggil untuk menghadiri kegiatan para penghafal Alquran yang diadakan di Kabupaten Mempawah. Dengan logat Melayu Sambas, Atbah menyampaikan tausiah sekitar 50 menit dihadapan ratusan warga Memapawah yang turut menghadiri acara tersebut. “Ketika acara ini berhubungan dengan para penghafal Alquran, kita semua terpanggil. Keberkahan itu sulit diukur, tapi dirasakan. Keberkahan itu sulit dibaca tetapi kita rasakan, itulah Alquran,” ujarnya.
Ayah dari 5 anak, dimana 2 anak Atbah telah Hafiz 30 Jus dan kini kuliah diluar negeri ini memaparkan, anak-anak juga akan menjadi sumber keberkahan, bila manusia dekat dengan Allah dengan menjadi Hafiz Alquran. “Anak, tanpa kita harus susah payah, dengan menguras tenaga, kekuatan, dengan sendirinya mereka sudah mempunyai karakter. Bahagia bertemu mereka membahagiakan kita, tanpa kita minta mereka selalu mendoakan kita, itu berkah,” ungkapnya.
Melalui peringatan milad tersebeut, Atbah mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mempawah ikut memajukan Pontren Penghafal Alquran ini. “Disini para penghafal Alquran berkumpul, para orang-orang sholeh. Mari kita bersama-sama mendukung pesantren ini, karena pesantren ini akan mengajak orang menuju kebaikan, mengajak masyarakat saling mencintai, menyayangi sesama. Mudah-mudahan Pemkab Mempawah bisa memberikan bantuan kepada mereka,” ungkapnya.
Selain itu,papar Atbah, menjadi seorang Hafiz Alquran akan dekat Sang Pencipta, sehingga Allah akan memberikan banyak keberkahan. “Yang paling kita rasakan ialah bahwa hidup semakin terasa mudah dalam berbagai hal, tidak ada kesulitan, mudah berjalan mengalir, dan begitu Allah mudahkan,” ucapnya.
Jaminan Allah, papar Atbah, kalau orangtua mendoakan anak-anaknya pasti dikabulkan. Doa seorang bapak untuk anaknya tak akan pernah tertolak. “Kita yang punya anak, senjata kita adakah doa. Kita doakan anak kita untuk menjadi apa, ketika Allah mengabulkan dia jadi apa. Dia pasti bermanfaat bagi kita, kita matipun enak, karena kita sudah siap dengan anak-anak yang sholeh, yang siap mendoakan kita,” pungkasnya.
Reporter: Ari Sandy
Editor: Yuni Kurniyanto