BPS: Industri Manufaktur Kalbar Tumbuh Positif

ilustrasi. net

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Perkembangan produksi industri manufaktur di Kalimantan Barat (Kalbar) pada semester pertama tumbuh positif. Perkembangan positif itu, ditunjukkan pada produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) pada triwulan II (qtq) maupun secara tahunan (yoy) 2019.

Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kalbar, Pitono menyebut, IBS pada triwulan II (qtq) 2019, naik 5,15 persen dibanding triwulan I Tahun 2019. “Sementara secara tahunan (yoy), pertumbuhan produksi IBS di Kalbar triwulan II tahun 2019 naik 34,37 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2018,” ungkapnya, belum lama ini

Berdasarkan data BPS Kalbar, hasil penghitungan survei IBS menunjukkan bahwa pada triwulan II 2019 peningkatan produksi terjadi pada industri karet dan barang dari karet dengan pertumbuhan 11,57 persen (qtq) dan industri makanan yang tumbuh 3,25 persen. Namun, penurunan terjadi pada industri kayu dan barang dari kayu Kalimantan Barat pada triwulan II 2019 sebesar 15,32 persen.

Sementara secara tahunan, berdasarakan data BPS, dibandingkan dengan triwulan II tahun 2018, industri makanan pada triwulan I 2019 tumbuh sebesar 44,73 persen dan industri karet dan barang dari karet tumbuh 20,04 persen. Sementara industri kayu dan barang dari kayu mengalami penurunan sebesar 14,57 persen.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pontianak, Andreas Acui Simanjaya mengatakan, industri manufaktur di Kalbar tumbuh cukup baik pada awal dan menjelang pertengahan tahun ini. Terutama didorong dari sektor industri karet dan industri pengolahan minyak kelapa sawit (CPO).

Sementara sektor lain, kata dia, punya kecenderungan menurun walaupun juga tetap berjalan.

“Secara umum, industri manufaktur mempunyai pengaruh besar terhadap ekonomi di Kalbar, terutama pada komoditas karet dan sawit, dimana sebagian besar petani bergantung hidup pada kedua komoditas ini,” kata Acui.

Dia menilai, aliran uang yang sampai kepada petani melalui kedua komoditas ini, menjadi stimulan untuk bergeraknya berbagai sektor ekonomi masyarakat Kalbar.

Pada bagian yang lebih kecil, menurut dia, komoditas seperti buah durian dan produk hortikultura lainnya juga memberikan dorongan untuk menggairahkan ekonomi masyarakat walaupun bersifat musiman dan persentasenya kecil.

“Perlunya upaya mendorong tumbuhnya industri manufaktur yang bahan bakunya berbasis pada komoditas yang dihasilkan oleh petani di Kalbar, supaya kelak punya efek baik yang meluas bagi masyarakat. Misalnya industri dengan komoditas jeruk, durian, padi dan ketan serta ikan,” terangnya.

Ia menyebutkan, diperlukan suatu upaya untuk mendorong tumbuhnya sektor industri manufaktur yang bahan bakunya dari hasil produksi petani Kalbar. Terlebih ada banyak potensi yang masih dapat digali lebih dalam.

Laporan: Nova Sari
Editor: Andriadi Perdana Putra