BI Kalbar Gelar Sosialisasi dan Edukasi Interoperabilitas Transaksi Elektronik Kepada Akademisi Tahun 2022

eQuator.co.id-Pontianak. Tingkatkan wawasan dan pemahaman bagi dosen dan mahasiswa di Pontianak dan Kubu Raya, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia  (BI) Kalimantan Barat, menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Interoperabilitas Transaksi Elektronik Kepada Akademisi Tahun 2022

Sosialisasi ini dilaksanakan pula sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab BI dalam memberikan fasilitas berupa sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kebijakan sistem pembayaran saat ini.

“Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman para dosen dan mahasiswa terkait interoperabilitas dan interkonektivitas layanan nontunai yang saat ini dituangkan melalui GerbangPembayaran Nasional (GPN), Quick Response Qode Indonesian Standard (QRIS), BI-Fast danDigital Payment lainnya,” ujar  Kiptiah Riyanti, Asisten Direktur KPw BI Kalbar, dalam sambutannya, Rabu. 

Dijelaskan Kiptiah, kegiatan sosialisasi ini juga dirangkai dengan sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah yang akan disampaikan oleh Tim dari Unit Pengelolaan Uang Rupiah KPw BI Kalbar

“Kegiatan ini tentunya diharapkan dapat memberikan dampak yang baik berupa peningkatan pemahaman dan wawasan terkait Interoperabilitas layanan nontunai dan pembayaran digital serta menumbuhkan rasa Cinta Bangga dan Paham Rupiah,” ungkapnya 

Dampak lanjutan yang diharapkan dari adanya peningkatan wawasan yakni adanya shifting behavior pada media transaksi yang digunakan masyarakat. 

“Yakni terjadi perubahan preferensi dari tunai ke nontunai, khususnya di wilayah Kalbar,” imbuhnya 

Dalam kegiatan yang diisi oleh beberapa pemateri, Rice Mery Ulva, Analis Senior Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran KPw BI Kalbar, Hasmiaji Asisten Penyelia Perkasan KPw BI Kalbar, Tamara Adriana Analis Yunior KPw BI Kalba. 

Rice Mery Ulva, Analis Senior Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran KPw BI Kalbar, menjelaskan, terkait penggunaan transaksi digital sendiri, sejauh ini dinilai cukup berhasil, terlebih sebelumnya dalam dua tahun terakhir,  dunia bahkan Indonesia mengalami pandemi Covid-19, sehingga dengan kondisi tersebut masyarakat dipaksa melakukan segala transaksi melalui digital. 

“Pandemi kemarin penggunaan transaksi digital alami kenaikan, kita berharap transaksi digital ini terus diaplikasikan beberapa tahun mendatang,” kata Mery 

Disamping itu, lanjut Mery, ia memandang Indonesia memiliki peluang digital yang luar biasa hal ini didukung dengan munculnya e-commers dan aktifitas pengguna smartk phone yang sangat tinggi. 

“Indonesia saat ini lebih dari 50 persennya didominasi kaum muda dan diprediksikan akan menjadi negara maju kedepannya,” lugasnya. (Ova)