eQuator.co.id – KALBAR-RK. Sebanyak 18 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di tujuh kabupaten dan Kota Pontianak, besok Kamis (25/4) akan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan sebagian Pemungutan Suara Lanjutan (PSL).
Ketua KPU Kalbar, Ramdan memastikan, seluruh logistik untuk PSU dan PSL di 18 TPS tersebut sudah terdistribusi ke masing-masih TPS. “Sudah semua,” ujarnya dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Selasa (23/4).
Untuk diketahui, 18 TPS yang akan menggelar PSU dan PSL tersebut yakni 4 TPS di Kabupaten Bengkayang, 3 TPS di Kabupaten Sanggau, 4 TPS di Kabupaten Sintang, 1 TPS di Kabupaten Mewali, 2 TPS di Kabupaten Kapuas Hulu, 2 TPS di Kabupaten Landak, 1 TPS di Kabupaten Ketapang dan 1 TPS di Kota Pontianak. “18 TPS yang dilakukan PSU dan PSL tersebut dilakukan secara serempak,” pungkasnya.
Sementara Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar memastikan kesiapan melakukan pengamanan PSU dan PSL di beberapa wilayah di Kalbar. “Iya, pada dasarnya siap,” kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go ketika dikonfirmasi Rakyat Kalbar, Selasa sore (23/4).
Dia berujar, pengamanan pemilu di beberapa wilayah TPS akan lebih maksimal. Sebab, kata dia, jumlah TPS-nya tidak begitu banyak. “Personel pengamanan lebih banyak, dan yang utama kerjasama dengan penyelenggara lebih optimal lagi, mengantisipasi agar tidak terjadi pelanggaran, sehingga muncul PSU lagi,” jelasnya.
Terpisah, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menekankan kepada para Kapolres di wilayah hukum Polda Kalbar, agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang sudah kondusif. “Semua yang berpotensi menimbulkan gangguan, agar dapat terdatakan dan terpetakan potensi kerawanan. Apalagi menjelang PSU dan PSL di 18 TPS di beberapa daerah di Kalbar,” katanya saat menyampaikan arahan dalam Analisa dan Evaluasi (Anev) Situasi Kamtibmas Pemilu 2019 melalui video converence (Vicon) kepada Polres dan jajaran Polda Kalbar di Ruang Coffee Morning Mapolda Kalbar, Senin siang (22/4).
Dia meminta, para personel kepolisian di beberapa daerah agar mengatensi penyelenggaraan PSU dan PSL nanti, agar berjalan aman dan tidak terjadi PSU lagi. “Menjelang dilaksanakan PSU di 18 TPS di Kota Pontianak dan tujuh kabupaten, serta 14 kecamatan agar diatensi benar, jangan sampai terjadi PSU lagi,” pintanya.
Didi merinci wilayah Kalbar yang akan melaksanakan PSU dan PSL yakni di Kabupaten Bengkayang ada 4 TPS, Sanggau ada 3 TPS, Kapuas Hulu 2 TPS, Sintang ada 4 TPS, Melawi ada 1 TPS, Landak ada 2 TPS, Kota Pontianak 1 TPS, dan Ketapang ada 1 TPS. “Sebelum dimulai PSU, rapatkan dulu. Peraturannya tetap sama dari jam 07.00 hingga 13.00, cek A5 dan C6,” imbaunya.
Begitu pula, kata dia, di tingkat PPK. Apabila sudah selesai melaksanakan pleno, maka harus dilakukan pengawalan dan pengamanan pengiriman hasilnya ke KPU kabupaten/kota. “Jangan lambat. Menghindari potensi terjadi kecurangan, koordinasi dengan KPU, untuk melakukan penerimaan dan backup pengamanannya,” pesanya.
Demikian juga halnya, apabila didapati adanya pelanggaran pemilu. Jika Gakkumdu menyerahkan kasus money politic dan lainnya, silakan berkordinasi dan lakukan penyidikan sesuai prosedur.
Didi menuturkan, pascapemungutan dan perhitungan suara, pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres), 17 April lalu, situasi kamtibmas di Kalbar masih berjalan aman. “Situasi Kalbar pasca pemilu aman, situasi terkendali, laporan hampir tidak ada, walaupun ada riak kecil, namun bisa diatasi. Dijaga dan dipertahankan,” ungkap dia.
Dia mengucapakan terimakasih kepada seluruh personel yang telah bekerja keras, menjalankan tugasnya melaksanakan pengawalan pengamanan proses pemilu, pemungutan dan perhitungan surat suara. Sehingga dapat berjalan dengan aman. “Saat ini seluruh surat suara sudah berada di PPK. Proses rekap suara masih berjalan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, aman dan kondusif,” ungkapnya.
Begitupun tingkat partisipasi warga Kalbar dalam Pemilu 2019 juga meningkat dari tahun sebelumnya. Ada 81,76 persen warga Kalbar yang memberikan hak suaranya, dengan angka golput yang hanya sekitar 18 persen. “Ini berkat upaya seluruh jajaran dalam menggelorakan warga masyarakat datang ke TPS. Polri dan TNI menjamin keamanan di TPS,” paparnya.
Jenderal bintang dua ini memerintahkan para Kapolres dan Jajaran untuk terus melakukan pengamanan seluruh tahapan pemilu yang berlangsung. Salah satunya, kata dia, dengan
mempertebal jumlah personel pengamanan surat suara di PPK, yang back up personel Satgas Operasi Mantap Brata (OMB). “Berikan Acara Pengarahan Pimpinan (APP) bagi anggota kita yang melakukan pengamanan di PPK, pastikan anggota paham apa tugasnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Bengkayang, Musa Jairani SE menyatakan, logistik untuk PSU dan PSL sedang disiapkan. Dia optimis, sore ini Rabu (24/4) sudah lengkap. “Jumlah pemilih tidak ada perubahan, sama seperti pada tanggal 17 April lalu,” terangnya.
Setelah dikoordinasikan dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah siap bertugas menyelenggarakan pemungutan suara. “Anggaran untuk ini juga sudah disiapkan,” ucapnya.
Heribertus SE, Komisioner KPU Bengkayang Divisi Hukum dan Pengawasan menambahkan, persiapan di TPS akan dimulai hari ini. “Persiapan untuk PSU sudah dilakukan. Logistik pemilu sudah sampai. Jumlah pemilih tetap menggunakan data lama masing masing TPS,” terangnya.
Dia mengatakan, pengiriman logistik baru bergerak menuju Bengkayang dari Kota Pontianak. KPU telah meminta bantuan aparat kepolisian untuk pengamanan di TPS. “Keamanan yang terjamin, diharapkan partisipasi pemilih akan meningkat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bengkayang, Yosef Harry Suyadi SE menegaskan, PSU dan PSL akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU, besok tanggal 25 April 2019. “Kami sudah menginstruksikan kepada Panwascam Sungai Raya Kepulauan dan Panwascam Sanggau Ledo untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan PSU dan PSL,” ujarnya.
Persiapan pelaksanaan PSU juga terlihat di TPS 01 Desa Nyangai, Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi. Selasa (23/4), KPU dan Bawaslu menjemput surat suara di Bandara Tebelian Sintang yang dikirim menggunakan pesawat oleh KPU Provinsi Kalbar. “Semua sudah kami siapkan. Sekarang lagi menjemput surat suara di Bandara Tebelian Sintang. Terkait apakah nantinya ada kekurangan atau tidak, tentunya belum bisa kami jawab sekarang, karena saat ini kami sedang menjemput logistik,” ungkap Ketua KPU Melawi, Dedi Suparjo, Selasa (23/4).
Suparjo menjelaskan, sebelum menggelar PSU, KPU Melawi akan memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada petugas KPPS, agar tidak terjadi kesalahan lagi. “Petugas KPPS akan diberi Bimtek khusus besok (hari ini, red), sekaligus distribusi logistik dalam kotak,” jelasnya.
Sementara terkait daftar pemilih tetap (DPT) di lokasi TPS yang akan melaksanakan PSU, Dedi mengatakan, jumlah DPT masih tetap, tidak ada penambahan atau kekurangan. Jumlah surat suara yang diberikan juga menyesuaikan jumlah DPT plus tambahan 2 persen. “Jumlah DPT masih tetap sama. Surat suara juga diberikan sesuai jumlah DPT plus tambahan 2 persen. Pemilih laki-laki sebanyak 140 orang dan perempuan 119 orang, surat suara tambahan 2 persen, sehingga totalnya 265 surat suara,” paparnya.
Dedi mengatakan, terhadap warga yang tidak masuk dalam DPT, namun memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP- el) yang berdomisili di lokasi dusun setempat, maka tetap masih bisa memilih, karena bisa masuk dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK). “Kalau cuma bawa KTP-el tanpa C6, kan udah tersedia surat suranya, kecuali yang Daftar Pemilih Khusus (DPK), harus berbasis domisili setempat. Jika tidak berdomisili sesuai KTP-el, ya tidak akan dilayani. Karena sudah jelas aturannya,” jelasnya.
Pengalaman sebelumnya, masih banyak petugas KPPS yang tidak paham mengenai warga yang menggunakan KTP-el berbasis domisili setempat boleh memilih menggunakan KTP-el, meskipun tidak masuk DPT. Tidak hanya itu, adapula KPPS yang membatasi penggunakan KTP-el sebagai DPK, yang mana berpatokan dengan jumlah surat suara tambahan sebanyak 2 persen.
Dedi mengatakan, terkait antisipasi warga sebagai pengguna KTP-el, agar terakomodir semuanya sebagai DPK, maka KPU akan menjelaskan dan memberikan bimtek kepada petugas KPPS. “Intinya sebelum pelaksanaan, petugas akan diberi bimtek terlebih dahulu,” ucapnya.
Sementara terkait menjaga partisipasi pemilih, Dedi mengatakan, jajaran dibawahnya, khususnya petugas KPPS sudah mulai mengedarkan undangan berupa Form C6 kepada pemilih setempat. “Kita berharap pemilih bisa menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan PSU, dengan datang ke TPS terdekat,” harapnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Melawi, Johani mengatakan, PSU akan dilaksanakan pada 25 April 2019 oleh KPU Kabupaten Melawi di TPS 01 Desa Nyangai Kecamatan Pinoh Selatan. Terkait persiapan pengawasan, pihaknya telah memberikan penguatan kapasitas terhadap jajaran untuk melakukan pengawasan melekat. “Lagi-kagi kami ingin menyampaikan, upaya pengawasan yang kami lakukan terkait pelaksanaan PSU, yakni memberikan penguatan kapasitas terhadap jajaran untuk melakukan pengawasan melekat,” ucapnya.
Johan mengatakan, saat ini Bawaslu beserta KPU Melawi sedang menjemput kedatangan logistik pemilu di Bandara Sintang. “Diperkirakan surat suara itu akan tiba di Melawi hari ini (kemarin, red). Untuk kelengkapan logistik, belum dapat kita pastikan, karena belum mendapatkan salinan BA (berita acara, red) dari KPU,” jelasnya.
Sementara itu, terkait jumlah pemilih, Johani mengatakan, tentu tidak akan berkurang dan lebih, karena sudah ditetapkan di DPT. “Kalau terkait dengan partisipasi pemilih, kita berharap mereka tetap antusias dalam melakukan pemilihan,” harapnya. Ketua Bawaslu Melawi, Johani
Johani mengatakan, melakukan pengawasan melekat adalah upaya pertama mengantisipasi kecurangan pada saat pencoblosan. Dimana Bawaslu terus melakukan pengawasan sampai berakhirnya pelaksanaan pencoblosan, hingga selesai perhitungan perolehan suara di TPS. “Informasi yang kami dapatkan, pergeseran logistik PSU nantinya juga akan dikawal langsung oleh KPU, Bawaslu dan kepolisian dari kabupaten menuju ke TPS. Sehingga dengan demikian pelanggaran akan dapat diminimalisir,” pungkasnya.
Begitu pula dengan KPU Kabupaten Landak, PSL akan digelar di dua TPS. Pemungutan ini dilaksanakan lantaran kurangnya surat suara untuk pemilihan DPD dan DPRD kabupaten pada pemilihan 17 April 2019 lalu.
Komisioner KPU Landak, Mikael mengungkapkan, ada dua TPS yang dilakukan PSL besok. Yakni TPS 1 dan TPS 7 yang berada di Desa Caong, Kecamatan Mempawah Hulu.
Menurut Mikael, PSL dilakukan berdasarkan sidang administrasi yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Landak sebelumnya, menyusul terjadinya kekurangan surat suara untuk pemilihan DPD dan DPRD kabupaten pada 17 April 2019 lalu. Dari hasil pemungutan suara 17 April lalu, total pemilih yang tidak mendapat surat suara untuk pemilihan anggota DPD di TPS 1 Desa Caong mencapai 172 pemilih.
Sedangkan untuk TPS 7 Desa Caong, sebanyak 55 pemilih yang tidak mendapat surat suara untuk pemilihan DPRD kabupaten. “Berdasarkan hal ini, Bawaslu Kabupaten Landak merekomendasikan kepada KPU untuk dapat dilakukan PSL yang direncanakan besok. Untuk mempersiapkan hal ini, saat ini KPU Landak masih menunggu kiriman logistik berupa surat suara dari KPU provinsi,” jelas Mikael, Selasa (23/4).
Dia mengakui, KPU Landak sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan PSL bagi dua TPS di Kecamatan Mempawah Hulu.
KPU tetap menjalin koordinasi di tingkat bawah, baik antara PPK dan PPS maupun KPPS, sambil menunggu logistik pemilu berupa surat suara yang didistribusikan ke tingkat PPK. “Kami harap para pemilih yang sebelumnya tidak mendapat surat suara pada tanggal 17 April 2019 lalu, datang kembali ke TPS memberikan hak suaranya,” harap Mikael.
Ketua Bawaslu Landak, Petrus Kanisius mengatakan, untuk pelaksanaan PSL sudah siap dilaksanakan. “Kita berharap semua masyarakat yang belum mendapat surat suara, datang kembali ke TPS untuk memberikan hak pilihnya. Semua pelaksanaan PSL semoga berjalan aman dan lancar,” harap Petrus.
Sementara KPU Kabupaten Kapuas Hulu memastikan kesiapannya melaksanakan PSU dan PSL di dua TPS, Kamis (25/4). “Sudah kita siapkan semuanya,” kata Yani, Selasa (23/4).
Berdasarkan rekomendasi Bawaslu, dua TPS yang akan melakasanakan PSU dan PSL yaitu TPS 01 Desa Semarantau, Kecamatan Kalis ada dugaan pelanggaran. Sedangkan TPS 03 Desa Nanga Awin, Kecamatan Putussibau Utara karena kekurangan surat suara untuk pemilihan DPRD provinsi.
Yani menjelaskan, untuk jumlah pemilih di TPS 01 Desa Semarantau yang akan melakukan PSU sebanyak 228 pemilih. Dengan rincian, pemilih laki-laki sebanyak 127 orang dan perempuan 101 orang.
Sedangkan di TPS 03 Desa Nanga Awin yang melakukan PSL yakni berdasarkan pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT), pemilih laki-laki 107 orang dan perempuan 89 orang. “Total pemilih dalam DPT itu 196 orang. Namun dalam rekomendasi Panwas Kecamatan Putussibau Utara hanya 20 orang pemilih yang akan mengikuti PSL, karena 20 orang tersebut yang tidak mendapatkan surat suara,” tutur Yani.
Komisioner KPU Kabupaten Kapuas Hulu, M Yusuf menambahkan, logistik pemilu berupa surat suara untuk PSU dan PSL baru tiba di Putussibau, Selasa sore (23/4) menggunakan pesawat. “Jadi untuk logistik ini sudah siap, karena memang surat suaranya baru saja tiba,” kata Yusuf.
Yusuf menegaskan, KPU tetap berupaya agar partisipasi pemilih pada PSU maupun PSL ini sama dengan sebelumnya. “Salah satu cara yang kita lakukan dengan menyampaikan surat pemberitahuan memilih (C6) lebih awal, sekaligus sosialisasi agar masyarakat bisa hadir kembali ke TPS pada hari yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara di tingkat KPPS, Yusuf menegaskan, pihaknya sudah mengambil langkah dengan memberhentikan yang bersangkutan. “Jadi untuk pelaksanaan PSU, kita menggunakan anggota PPK yang akan menjadi KPPS pada saat PSU nanti,” tuturnya.
Begitu pula dengan Ketua KPU Kabupaten Sanggau, Martinus Sumarto. Dia memastikan pelaksanaan PSU di tiga TPS di Kabupaten Sanggau siap digelar besok. “PSU kelengkapan logistik yang lain sudah kita siapkan seperti C6, SDPT, tinta, bolpoin, DCT dan sebagainya,” kata Sumarto kepada wartawan, Selasa (23/4).
Sedangkan untuk surat suara, hingga kemarin masih di Kota Pontianak, dan masih dalam proses hitung. “Kemungkinan nanti malam (tadi malam, red) sampai disini (Sanggau, red),” katanya.
Sementar untuk waktu PSU, digelar mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. Artinya, kata Sumarto, tak berbeda dengan pemungutan suara sebelumnya. “Persiapan kita tinggal menunggu surat suara dari provinsi,” akunya.
Seperti diketahui PSU dilakukan di tiga TPS yaitu TPS 04 Dusun Sebotuh, Desa Maju Karya, Kecamatan Parindu, TPS 08 Dusun Pasar Dalam, Desa Tanjung Merpati, Kecamatan Kembayan, dan TPS 06 Penyelimau, Kecamatan Kapuas. “Tapi untuk di Penyelimau hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden. Jumlah DPT-nya 53 orang,” ungkap Sumarto.
Sedangkan dua TPS lainnya, melakuan lima pemilihan, seperti sebelumnya. Ketiga TPS tersebut terpaksa dilakukan PSU lantaran ada pemilih yang hanya menggunakan KTP-el, namun bisa mencoblos. Padahal, pemilih tersebut bukan warga setempat. Pencoblosan menggunakan KTP-el, tegas Sumarto, hanya berlaku bagi warga setempat. “Di Parindu itu ada delapan pemilih (yang gunakan KTP-el, red). Sedangkan di Kembayan ada 7 orang. Terpaksa PSU, karena mereka ketika mencoblos mereka diberikan lima surat suara,” ujarnya.
Untuk DPT di TPS 04 Parindu berjumlah 235, dan di TPS 08 Kembayan 164.
Laporan: Abdul Halikurrahman, Andi Ridwansyah, Kurnadi, Dedi Irawan, Antonius, Andreas, Kiram Akbar
Editor: Yuni Kurniyanto