Berpolitik Jangan Sampai Kebablasan

Diabadikan. Waka Polres Melawi, Kompol Jajang bersama Bupati Melawi, Panji dan Wakil Ketua DPRD Melawi, Kluisen bersama Forkopinda serta para tokoh agama diabadikan usai kegiatan. Dedi Irawan/RK.

eQuator.co.id – Melawi-RK. Polres Melawi melakukan Forum Silaturahim Kamtibmas (FSK) guna mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, sejuk dan damai di salah satu aula cafe di Nanga Pinoh, Rabu (27/2).

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Melawi, Panji, Wakil Ketua DPRD Melawi, Kluisen, para tokoh masyarakat, tokoh agama, para pengurus masjid serta sejumlah pejabat di Melawi.

Waka Polres Melawi, Kompol Jajang mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka upaya tetap menjaga situasi keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas). Untuk wilayah Melawi terkait situasi kamtibmas pada tahun lalu mendapatkan peringkat pertama untuk mengelola situasi kamtibmas.

“Dari lembaga survey Jakarta terkait kepuasan masyarakat terhadap Polri. Polres Melawi mendapat rangking kedua di Kalimantan,” ungkapnya.

Artinya, Jajang menambahkan, situasi kamtibmas di Melawi sangat baik. “Hal tersebutlah yang harus kita jaga dan dipertahankan. Menjaga silaturahim antarumat beragama. Jangan sampai situasi kamtibmas yang sudah terjaga saat ini menjadi kacau hanya gara-gara pelaksanaan pemilu. Silahkan ikutan berpolitik, tapi jangan sampai kebablasan. Jangan sampai hanya gara-gara pemilu kita tidak berteguran, tali silaturahim putus. Berbeda pilihan itu biasa,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Jajang mengungkapkan, kamtibmas di Melawi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu bisa dilihat dari data laporan-laporan kasus yang semakin menurun.

“Di Polres Melawi laporan-laporan yang masuk tahun 2017 sebanyak 270 dan tahun 2018 menurun menjadi 140 kasus. Artinya terjadi penurunan dan tingkat kamtibmas di Melawi semakin meningkat,” ulasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Melawi, Kluisen menuturkan, sangat baik dilaksanakan forum seperti ini. Artinya upaya untuk meningkatkan situasi kamtibmas terus digalakan.

“Namun yang paling pasnya dilakukan ke tempat-tempat ibadah. Seperti gereja dan masjid untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketentraman,” harapnya.

Bersamaan itu, Bupati Melawi, Panji menyampaikan, pada masa-masa pemilu saat ini yang paling utama adalah bukan ingin dipuji atau disanjung. Namun memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. “Karena memberikan pendidikan politik melalui pemilu seperti ini hanya ada lima tahun sekali,” ucap Panji.

Dalam kesempatan itu, Panji memberikan catatan kepada penyelenggara pemilu agar jangan main-main dalam penyelenggaraan pemilu terutama pada proses pemungutan suara.

“Jangan dimulai sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan. Karena disitulah letak sumbu ledaknya. Artinya tanggapan, respon akan cepat terjadi. Untuk itu, kepada penyelenggara pemilu harus lebih siap,” tegas Bupati Melawi.

Reporter: Dedi Irawan

Redaktur: Andry Soe