Bermula dari Hobi yang Akhirnya Mendatangkan Rezeki

Yaumil Akbar/Pengusaha Fotograpi dan Video

Sejak kecil, Yaumil Akbar, memang menyenangi segala hal yang eksotik dan unik secara visual.

Pria kelahiran Pontianak, 14 Febuari 1981 silam ini senang mengamati keberagaman bentuk seni di sekitar lingkungan dan mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video.

Hobinya dengan dunia fotografi membawanya bertemu dengan seorang fotografer Indonesia, Darwis Triadi. Dan belajar di Darwis Triadi School of Photography Jakarta, 2009 silam.

Berbekal ilmu yang cukup, pria yang berkecimpung di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalbar ini akhirnya mendirikan perusahaan CV Amore Light Aerial Photo and Video Service, beralamat di Jalan Tanjungpura, Nomor 351 Pontianak.

Bagaimana kisahnya lebih lanjut, berikut wawancara selengkapnya dengan wartawan Rakyat Kalbar;

+Bisa Anda ceritakan bagaimana mulanya terjun ke usaha fotografi dan video?

-Tahun 1993, saya bersekolah di SD Muhammadiyah 2 Pontianak, lanjut tahun 1996 di SMP Negeri 1 Pontianak dan tahun 2000 di SMA Negeri 1 Pontianak. Memang dari dulu saya senang fotografi.

Yang menjadi motivasi saya adalah adanya jiwa seni visual saya pada fotografi, yang kemudian saya asah lagi dengan mengikuti sekolah fotografi dari orang yang tepat.

+Sejak kapan Anda memulai usaha ini?

-Usaha yang saya jalani ini dari tahun 2010. Awal tahun 2008, saya melihat ada peluang bagus di bidang fotografi sejak dimulainya fotografi digital. Saat itulah saya mengambil sekolah khusus fotografi di Jakarta di Darwis Traidi School of Photography dari level beginner hingga level intermediate.

Dari sanalah saya menggeluti bidang jasa dokumentasi foto yang kemudian dikembangkan menjadi video.

Lalu sekarang, seiring berkembangnya kamera foto dari kamera konvensional menjadi kamera udara/aerial menggunakan drone.

+Kapan Anda merasa bahwa bakat ini bisa menjadi keuntungan ekonomi?

-Untuk pangsa pasarnya, usaha saya berawal dari klien individual, seperti dari teman atau keluarga. Sekarang, klien saya sudah perusahaan-perusahaan besar/BUMN.

+Selain fotografi, apa usaha yang pernah Anda lakoni?

-Usaha saya yang pertama dan masih berjalan adalah dokumentasi foto dan video, hanya media atau alat yang saya gunakan tetap mengikuti perkembangan zaman.

Artinya dari yang semula kamera konvensional, sekarang menggunakan drone sebagai alatnya.

+Untuk terus mendukung dan mengasah minat serta bakat Anda, apakah Anda juga aktif bersama fotografer lainnya?

-Saya berkecimpung di beberapa organisasi, diantaranya di APDI, Asosiasi Pilot Drone Indonesia Pusat, saya selaku pengurus untuk wilayah Pontianak. Kemudian, saya juga tergabung sebagai anggota di PPC atau Pontianak Photographer Community.

+Apa kendala Anda dalam menjalani usaha di bidang ini?

-Dalam menjalankan usaha jasa foto dan video tentu ada pasang surut atau kegagalan. Apalagi usaha yang saya jalani sangat bergantung dengan selera pasar/konsumen dan tentu adalah suatu keharusan bagi saya untuk terus mengikuti kemajuan perkembangan teknologi yang saya jalani agar dapat terus mengikuti permintaan pasar.

+Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan-hambatan yang ada?

-Usaha yang dijalani saat ini sangat saya senangi. Karena saya menjalankan suatu bidang yang saya cintai.

+Kalau boleh tahu, berapa omzet yang Anda hasilkan dari usaha ini?

-Omzet yang saya terima tidak tentu, berbeda sekali dengan suatu usaha yang tidak bergantung dengan selera konsumen. Ada waktunya sebulan saya bisa mendapatkan Rp15-Rp20 juta. Tapi pernah juga dalam sebulan, bahkan berlanjut tiga bulan tidak ada job, otomatis tidak ada pemasukan.

+Bagaimana jika pembaca Rakyat Kalbar mau menggunakan jasa Anda?

-Bisa dengan mendatangi langsung ke kantor saya atau telepon di HP: 08115722289 atau nomor 082157277269.

+Apakah Anda punya rencana untuk membuka usaha lain?

-Ada rencana saya untuk membuka usaha lain, tapi tetap tidak lari dari fotografi. Saya mau usaha jual beli peralatan foto, baik itu foto konvensional atau foto udara. Tapi itu semua butuh modal yang sangat besar dan sponsor yang baik untuk membantu pemasaran.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe