eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kurun 2018, Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) Kota Pontianak mencatat 105 orang penduduk setempat yang terinfeksi HIV-AIDS. Angka ini menurun jauh dari tahun sebelumnya.
“Meski demikian, kita berharap kedepannya terus menurun, bahkan jangan sampai di angka 100,” tutur Sekretaris KPA Pontianak, Lusi Nuryanti, usai berkoordinasi dengan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, Kamis (10 / 1).
HIV-AIDS, menurutnya, bergerak ke profesi Ibu rumah tangga. Selain itu, seks sesama jenis. Lelaki dengan lelaki.
Fenomena ini, disebutnya, terjadi di seluruh Indonesia. Yang lebih disayangkan, para penderita berada di usia produktif: 25-49 tahun.
“Itu angka yang signifikan,” terang Lusi.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat. Pihaknya mendorong calon pengantin untuk tes HIV sebelum menikah.
“Jika positif jangan khawatir, tetap bisa menikah dan punya anak yang negatif, tanpa menularkan ke anak istri atau suami,” ujarnya.
Sependapat, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan. Ia mengajak semua pihak untuk menekan tumbuhnya kasus HIV-AIDS ini.
“Karena penularan HIV-AIDS sudah dari segala arah bahkan sudah masuk ke keluarga-keluarga, yang semulanya mengira aman-aman saja ternyata ada anggota keluarganya yang mengidap HIV-AIDS,” sebut Bahasan.
Selain seks bebas, ia menyebut, yang harus diantisipasi ialah penggunaan narkoba dengan menggunakan jarum suntik. “Jauhi narkoba, lindungi keluarga dan orang terdekat kita,” pintanya.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Mohamad iQbaL
