eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Borneo Expo Smesco 2018 sudah digelar. Pameran yang dilaksanakan di Pontianak Convention Center (PCC) ditandai dengan dipemukulan gong oleh Pj Ketua Dekranasda Kalbar, Tita Kadarsari, Kamis (3/5).
Tita menuturkan, penyelenggaraan pameran ini dapat mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk aktif meningkatkan pendapatan. Sehingga mendorong sektor perekonomian Kalbar.
Borneo Expo kali ini menampilkan aneka produk kerajinan dari UMKM, serta makanan khas Kalbar maupun di luar. Karena beberapa daerah di Indonesia juga mengutus perwakilan untuk mengisi stan yang berjumlah sekitar 70.
“Penyelenggaraan Borneo Expo Smesco tahun ini merupakan wadah untuk perajin mempromosikan produknya. Namun, kami dari Dekranasda juga berharap para perajin dapat meningkatkan SDM, kreativitas dan kualitas hasil produknya sehingga bisa di terima oleh masyarakat,” tuturnya.
Dia menilai saat ini kerajinan Kalbar banyak diminati. Sebab sebagai daerah yang kaya akan seni dan budaya, Kalbar juga memiliki hasil karya ciri khasnya. Baik untuk produk makanan khas dan aneka kerajinan.
“Makanan khas amplang, lidah buaya, lempok durian dan lain-lain. Aneka kerajinan tenun Kapuas Hulu dan Sintang serta songket dari Sambas, juga dicari. Belum lagi aneka kerajinanan tangan lainnya dari seluruh kabupaten/kota se Kalbar,” terangnya.
Melalui pameran tersebut, dia berharap produk yang dihasilkan tiap-tiap kabupaten/kota supaya lebihdikembangkan. “Harapan kedepan, produk kita dapat bersaing di pasaran dan memikat pecinta kerajinan,” harap Tita.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar Marsianus SY mengatakan, untuk pemasaran, UMKM bisa memanfaatkan digital marketing maupun konvensional. Untuk pembinaan, pemerintah dan perusahaan sudah banyak menyediakan bantuan untuk itu. Adapun biaya produksi diakuinya memang Kalbar masih kalah. “Saya yakin bila hitungannya tepat, maka ongkos produksi Kalbar bisa bersaing dengan daerah lain,” tegasnya. (Riz)