eQuator.co.id – Sanggau-RK. Ditemukannya plastik dalam beras yang dibeli Rico, warga Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Bunut, Kabupaten Sanggau, sempat membuatnya resah. Ia mengaku membelinya dari warung tak jauh dari kantornya.
“Saya beli beras merk A 5 super sebanyak 40 karung untuk memenuhi kebutuhan pegawai saya tiga hari yang lalu. Pas karung pertama yang dibuka ternyata ada barang lain yang mirip plastik bercampur beras. Nah, ini lah yang membuat saya kaget,” kata Rico, kuasa Direktur PT. Tri Tama Mandiri, kepada Rakyat Kalbar, Selasa (14/11).
Hal yang sama disampaikan Yanti, 23, juru masak dari PT. Tri Tama Mandiri. Dia terkejut saat dirinya merendam beras pada Senin (14/11) siang untuk keperluan makan karyawan sore hari.
“Ketika merendam beras, ternyata ada yang timbul. Modelnya seperti pil warna putih bening dan jumlah cukup banyak, hampir satu kaleng susu yang kecil,” ungkap Yanti. Bahkan ada beras yang sudah terlanjur dimasak dan terpaksa dibuang.
Terpisah, pengecer beras yang juga pemilik toko bangunan Cahaya Intan di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Bunut, Lasarus, 38, saat dikonfirmasi wartawan mengaku mendapatkan beras tersebut dari CV. Agro Abadi Pontianak. “Saya kaget juga kok masih ada barang itu dalam beras,” akunya.
Lasarus menyampaikan, sudah 4-5 tahun membeli beras di CV. Agro Abadi untuk dijual kembali di Sanggau. “Belum ada yang komplain,” jelas dia.
Namun, akhir-akhir ini, ia mengaku mendapat komplain dari konsumen. “Sudah ada dua kali konsumen yang komplain ke saya, yang pertama konsumen saya yang dari kampung dan bukti plastiknya ada saya simpan, dan yang kedua dari Rico ini,” ungkap Lasarus.
Karena sudah mendapat komplain dari konsumen, Lasarus mengaku langsung menyambungkannya ke CV. Agro Abadi di Pontianak. “Saya kan ndak tahu juga, karena saya kan cuma menjual, tapi saya langsung komplain ke Agro Abadi. Mereka minta beras yang tercampur untuk segera dikembalikan,” tuturnya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Sanggau, Iptu Prapto, mengaku sudah mengecek ke toko pengecer beras yang diduga bercampur plastik itu. Setelah dicek, dari satu karung yang diambil dari toko belum ditemukan. Namun plastik tersebut ditemukan konsumen ketika hendak memasak, sebanyak satu kaleng susu kecil.
“Sumber beras ini berasal dari CV AB di Pontianak. Di sana diketahui tiga kali melakukan pengiriman di toko Cahaya Intan,” katanya.
Untuk sementara ini, ia menyatakan, dugaan beras plastik itu masih dalam penanganan kepolisian. “Diharapkan masyarakat tidak panik,” pinta Prapto. Ia menambahkan, bila warga menemukan lagi, segera laporkan ke pihak kepolisian untuk menambah bukti-bukti otentik dari penemuan beras bercampur plastik tersebut.
Di sisi lain, Pimpinan CV. Agro Abadi, Budi Hartono membantah menjual beras bercampur plastik seperti yang ditemukan di Kabupaten Sanggau. “Yang jelas sampai dengan detik ini, beras bercampur plastik saya sendiri belum pernah lihat bentuk plastik yang tercampur di beras,” ujarnya.
Ia mengaku tidak mengetahui dan mengerti bagaimana ada plastik dalam karung beras di Kabupaten Sanggau. Ditegaskannya, tidak mungkin pihak perusahaan, yang sudah berdagang beras begitu lama, mencampur dengan plastik. Menurut Budi, tindakan itu hanya merusak merek dagang pihaknya.
“Kita mana mau melakukan begitu, rugilah nama baik perusahaan,” tegasnya.
Laporan: Kiram Akbar
Editor: Mohamad iQbaL