Belajar Kelestarian Alam di Sir Michael Uren Learning Centre

Media Visit International Animal Rescue Indonesia (bagian 2)

PUSAT PEMBELAJARAN. dr. Karmele Llano Sanchez, Direktur Program IAR menerangkan fasilitas yang ada di Pusat Pembelajaran Sir Michael Uren kepada pejabat Alexander Rombonang, Kepala Badan Kesbangpol Kalbar, 10 Juli 2019--Ocsya Ade CP

Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) atau International Animal Rescue (IAR) Indonesia tak hanya menyoal proses rehabilitasi puluhan orangutan hasil penyelamatan pasca perburuan dan perdagangan serta penyerahan dari masyarakat. Mengedukasi warga setempat untuk memahami  satwa dilindungi dan menjaga lingkungan juga dilakukan.

Ocsya Ade CP, Ketapang

eQuator.co.id – UPAYA untuk terus meningkatkan edukasi dan penyadartahuan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup bagi masyarakat, mendorong IAR Indonesia untuk mendirikan sebuah pusat pembelajaran bagi masyarakat umum dengan nama Pusat Pembelajaran Sir Michael Uren.

Pendirian pusat pembelajaran ini berhasil terwujud berkat kedermawanan seorang filantropis dari Inggris, Sir Michael Uren yang telah lebih dari sepuluh tahun, mendukung kegiatan IAR dan memiliki kepedulian tinggi akan pembangunan berkelanjutan dalam hal lingkungan hidup di Indonesia, terutama di Kalimantan.

Pusat pembelajaran yang diresmikan pada Rabu, 10 Juli 2019 ini dihadiri oleh Alexander Rombonang, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalbar yang mewakili Gubernur Kalbar; Farhan, Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang; Hadi Pranata S, Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem; Marius Marcelus TJ, mantan Kadishut Provinsi Kalbar, serta para pejabat daerah lainnya. Lalu, hadir mewakili Sir Michael Uren, adalah Alan Knight OBE, Chief Executive dari IAR Inggris.

Letaknya, di Jalan Ketapang-Tanjungpura, KM 1,3, Desa Sei Awan Kiri, Dusun Pematang Merbau, Desa Sungai Awan, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang. Untuk menggerakkan pusat pembelajaran ini, telah disusun visi, misi, dan tujuan sebagai landasan dalam menciptakan program.

Visi yang telah ditetapkan adalah mempertemukan komunitas lokal, sektor swasta, lembaga penelitian akademik, serta organisasi pemerintah dan non-pemerintah untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi manusia dan alam.

Sedangkan misi dari pusat pembelajaran ini adalah untuk membangun kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan melalui penelitian dan pendidikan untuk melindungi lingkungan dan memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan di Ketapang.

Kegiatan dan peruntukan bangunan Pusat Pembelajaran Sir Michael Uren ini bertujuan sebagai tempat penyebarluasan pengetahuan dan informasi, pengembangan penelitian, pelatihan, pemberdayaan masyarakat, dokumentasi, arsip, dan kerjasama di bidang keanekaragaman hayati, konservasi alam, perlindungan satwa, dan budaya bagi komunitas lokal, generasi muda, swasta, dan pemerintah.

Terletak di atas lahan seluas satu hektar, Pusat Pembelajaran Sir Michael Uren ini berada di lokasi yang sama dengan Kantor IAR Indonesia di Desa Sungai Awan. Visi, misi, dan tujuan pusat pembelajaran ini direfleksikan dengan pengelolaan bangunan yang menekankan pada zero emission dan zero waste dengan keberadaan fasilitas solar panel dan bio digester.

Bangunan pusat pembelajaran seluas lebih kurang 2000 meter persegi dengan desain yang berangkat dari bangunan tradisional Kalimantan ini memiliki sejumlah fasilitas. Di antaranya akomodasi untuk ruang rapat yang luas untuk lokakarya dan presentasi, kafe, dan banyak ruang terbuka untuk pelatihan maupun seminar.

Hal ini menjadikannya sebagai pusat pembelajaran dengan fasilitas terlengkap pertama di Kalimantan. Desain bangunan ini dirancang oleh Rumah Desain Akanoma yang dipimpin arsitek kenamaan Indonesia, Yu Sing, yang secara khusus merancang bangunan pusat pembelajaran ini.

Sebelumnya, Sir Michael Uren Learning Centre ini telah mendapat kunjungan awal oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan, Ir. Wiratno, M.Sc pada 5 April 2019.

Kunjungan yang juga ditandai sebagai soft launching ini dilakukan secara simbolis oleh Wiratno dengan ritual “Pancung Buluh Muda”. Ritual ini merupakan ritual penyambutan tamu Suku Dayak pada umumnya. “Pancung Buluh Muda” adalah penghormatan kepada tamu agung yang dipercaya untuk memotong bambu muda dengan mandau yang dimaknai membuka ‘pintu damai’. Sehingga siapa pun melewati pintu ini akan merasa tenteram dan damai.

“Hormat dan respek saya untuk Sir Michael Uren yang telah membantu mewujudkan pusat pembelajaran yang sangat bagus ini. Saya berharap pusat pembelajaran ini dapat bertahan sampai lebih dari 100 tahun. Begitu juga dengan seluruh tim IAR Indonesia,” ujar Wiratno dalam pesan yang ditulisnya di atas kanvas.

Dalam acara tersebut, Wiratno menanam pohon Tengkawang  di depan gedung Sir Michael Uren Learning Centre. “Saya sangat yakin bahwa Ketapang Education and Learning Centre akan sangat sukses. Tempat ini akan menawarkan kesempatan tak terbatas dalam meningkatkan kepedulian di kalangan anak muda dan orang dewasa tentang isu-isu lingkungan hidup dan konservasi yang dihadapi Indonesia saat ini,” ujar Sir Michael Uren.

Ia juga yakin bahwa tempat ini akan menjadi pusat tumbuhnya dan berjalannya banyak ide-ide dan inisiatif-inisiatif. Untuk membantu mengkonservasi keanekaragaman hayati menakjubkan yang dimiliki Indonesia, bagi generasi yang akan datang.

Sementara itu, Alexander Rombonang, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalbar yang mewakili Gubernur Kalbar mengatakan, untuk melindungi ancaman utama keanekaragaman hayati Indonesia, maka harus melakukan konservasi dan pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, dan budaya.

“Karena keberadaan hutan menjaga kehidupan manusia, untuk itulah perlu keterlibatan aktif masyarakat. Di sinilah perlu adanya peningkatan pendidikan,” tuturnya usai meresmikan pusat pembelajaran ini.

Keberadaan Pusat Pembelajaran Sir Michael Uren ini, kata dia,  diharapkan bisa menunjang upaya konservasi yang melibatkan semua pihak. “Karena itu saya mengingatkan kepada IAR Indonesia untuk menyusun program terpadu yang berkesinambungan. Dan kepada pihak Kabupaten Ketapang untuk bisa bekerja sama secara terus menerus. Kemudian, kepada pihak BKSDA dan lembaga lainnya untuk semakin menyatukan visi dalam menyelamatkan lingkungan,” harap dia.

“Kami semua sangat berterima kasih dan terhormat atas kepercayaan yang diberikan Sir Michael Uren kepada kami. Dan kami bangga telah dapat membangun pusat pembelajaran yang luar biasa ini yang akan menjadi milik semua orang Ketapang,” kata dr. Karmele Llano Sanchez, Direktur Program IAR menambahkan.

Alan Knight OBE, Chief Executive IAR Inggris juga menambahkan, bahwa dia sangat berhutang budi kepada Sir Michael Uren karena memungkinkan untuk mendirikan fasilitas luar biasa ini di mana orang dapat belajar tentang lingkungan alam dan margasatwanya, serta melindungi dan melestarikan mereka yang menjadi pekerjaan vital yang dilakukan IAR selama ini. “Pusat Pendidikan dan Pembelajaran Sir Michael Uren adalah investasi di masa depan,” ucapnya.

Lanjut dia, ini adalah simbol kepercayaan pada kekuatan pengetahuan dan pemahaman untuk membawa perubahan positif bagi manusia, hewan, dan demi bumi yang dihuni bersama dan andalkan untuk bertahan hidup.

“Saya tidak ragu bahwa setiap orang yang mengunjungi pusat pembelajaran ini akan terinspirasi oleh apa yang mereka pelajari dan ingin berperan dalam melindungi masa depan dunia alami,” ujarnya.

Untuk diketahui, Sir John Michael Leal Uren kelahiran 1 September 1923 adalah seorang pengusaha berkewarganegaraan Inggris. Dia menjabat sebagai pimpinan perusahaan manufaktur civil and marine dari tahun 1955-2006. Pada tahun 1999, Michael Uren mendapatkan gelar OBE dari kerajaan Inggris dan dianugerahi gelar Sir oleh Ratu Inggris pada 2016 atas jasa filantropisnya. (*bersambung)