eQuator.co.id – Pontianak-RK. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjalin kerjasama dengan Pemkot Pontianak untuk mengembangkan industri kreatif.
Memorandum of understanding (MoU) ini ditandatangi langsung Walikota H. Sutarmidji, SH, M.Hum dengan Direktur Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekreaf, Hassan Abud di Hotel Mercure Pontianak, Senin (17/10).
“Ini sebagai bentuk penguatan dan kolaborasi dari Bekraf sendiri dan Pemkot Pontianak. Agar pelaku usaha industri kreatif di Pontianak tumbuh dan berkembang dengan pemantauan yang jelas,” ujar Hassan.
Menurut Hassan, Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan Bekreaf untuk lebih konsen menyikapi potensi ekonomi kreatif. Supaya dibantu dan dimaksimalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta kesejahteraan masyarakat setempat. Bahkan, pemerintah pusat ingin industri kreatif bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
“Kalau dilihat, dari beberapa lokasi seperti Jakarta, Bandung dan lainnya, ekonomi kratif sudah meningkatkan PAD,” kata Hassan.
Dijelaskan, Hassan, di kota-kota besar seperti Jakarta, pelaku industri kreatif berkembang pesat dan membantu semua pihak. Salah satu contohnya, aplikasi jasa tranportasi online, baik itu Gojek, Grab dan lainnya. Aplikasi ini, selain pelaku industri mendapatkan keuntungan, masyarakat pengguna pun terbantu. Karena banyak kemudahannya.
“Pemerintah juga demikian. Lapangan kerja terbuka lebar dan dapat mengurangi pengangguran,” ucapnya.
Disinggung nota kesepahaman dengan Pemkot, Hassan menyatakan, di tahap awal akan memetakan dulu potensi yang akan dibantu. Kemudian diluncurkan untuk menjadi daya ungkit dari beberapa sektor industri kreatif di Kota Pontianak.
“Kita ingin melihat dari 16 subsektor ekonomi kreatif, potensi apa yang akan kita dorong,” ujar Hassan.
Walikota Sutarmidji mengatakan, peluang pengembangan industri kreatif di Kota Pontianak cukup besar. Bahkan menjanjikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Pasalnya, pasar ekonomi kreatif sangat luas.
“Penggunaannya juga banyak di Pontianak atau di luar Kota Pontianak. Kini tinggal bagaimana dimaksimalkan,” ujar Sutarmidji.
Meskipun peluang dan pangsa pasarnya besar, dia menilai masih ada sejumlah masalah dihadapi pelaku ekonomi kreatif. Mereka belum mengetahui persis apa yang dibutuhkan pasar.
“Kalau mereka mengetahui itu, maka saya yakin ini sangat membantu,” imbuh pria yang akrab disapa Midji ini.
MoU, kata Midji, sangat mendukung program Kota Pontianak sebagai smart city. Bumi Khatulistiwa pun cukup kaya akan aktivitas kuliner, bahkan banyak yang unik.
“Apalagi kita ini akan menjadi smart city. Intinya kita mendorong pelaku kreatif di Pontianak untuk memaksimalkan potensi yang ada. Pemkot sangat mendukung,” ungkap Midji.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi