Begini Komitmen Midji-Norsan untuk Penyandang Disabilitas

Calon Gubernur Kalbar nomor urut tiga Sutarmidji (Kang Enchus for Equator).
Calon Gubernur Kalbar nomor urut tiga Sutarmidji (Kang Enchus for Equator).

eQuator.co.id.BENGKAYANG. Cagub Kalbar nomor urut 3, Sutarmidji menuturkan jika bicara tentang pembangunan ramah lingkungan, terutama kaitannya dengan aksesbilitas bagi para penyandang disabilitas, Pontianak sebagai Kota dengan tingkat kepatuhan publik tertinggi di Indonesia dua tahun berturut-turut.

Artinya, menurut Sutarmidji, pembangunan yang dilakukan sudah mengakomodir seluruh kebutuhan bagi penyandang disabilitas dan hal ini sudah dilakukan.

“Persyaratan pembangunan suatu gedung, dan apapun bahwa toilet disiapkan secara khusus sehingga Pontianak jadi Kota tingkat kepatuhan publik terbaik sesuai dengan UU nomor 25 tentang pelayanan publik,” katanya, Senin (7/5) di Bengkayang.

Kemudian program pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, kata dia, jika dilihat dari akses pendidikan tidak ada batasan dan semua diberikan. Termasuklah dalam sisi kesehatan yang juga tidak ada diskriminatif dalam.

“Lapangan pekerjaan seperti di PNS Pontianak tidak ada masalah bahkan sudah eselon tiga bahkan diangkat menjadi lurah, tinggal bagaimana juga berharap pada pihak swasta,” bebernya.

Walaupun begitu, Sutarmidji menuturkan jika dirinya enggan menyebut panti disabilitas karena dianggap tak pantas.

Namun, lanjutnya, seperti di Pontianak telah mempunyai tempat untuk penanganan anak autis dan letaknya di PAL 5, serta gratis untuk terapi. Dan selanjutnya akan dikembangkan untuk panti rehabilitasi.

“Sebenarnya tidak pas penyandang disabilitas disebut panti rehabilitasi, karena arahnya pada kebanyakan terapi, pemulihan-pemulihan baik fisik maupun mental,” bebernya.

Intinya, Sutarmidji menegaskan jika pembanguan di Kota Pontianak tidak diskriminatif, tidak membedekan semuanya dan terbukti dengan menjadi kota tingkat kepatuhan layanan publik terbaik seluruh Indonesia untuk dua tahun berturut-turut dengan skor nilai, 98,36.

Semuanya, kata dia, sudah masuk zona hijau dan akan terus dikembangkan, tingkatkan.

“Kedepan Insyallah akan lebih memperhatikan para penyandang disabilitas baik secara lahir maupun kecelakaan, semoga ada akses untuk pekerjaan, karena untuk pendidikan dan kesehatan tidak ada masalah hanya tinggal pekerjaan yang pihak swasta harus bisa memperhatikan hal seperti ini,” tukasnya. (rls).