eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Pesta akbar demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 tinggal menghitung hari yang tepatnya 17 April mendatang.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga pemilu aman, damai, sejuk dan kondusif. Karena dengan cara itu roda pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan akan dapat terlaksana sesuai harapan.
“Kami minta masyarakat dapat kembali menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini,” ucap Muda Mahendrawan dalam acara launching Car Free Day, Minggu (7/4) pagi.
Dalam kesempatan itu, Muda mengimbau, seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Serentak 17 April mendatang.
“Gunakanlah hak pilih dengan baik untuk menghasilkan pemimpin atau wakil yang berkualitas. Terutama jangan golput agar demokrasi semakin baik,” tegasnya.
Tak hanya itu, Bupati mengingatkan agar pada pesta demokrasi ini jangan sampai terjadi perpecahan di antara masyarakat. Hal itu penting agar pelaksanaan Pemilu ini dapat menjaga kebersamaan dan tidak terjadi perpecahan antarmasyarakat dikarenakan berbeda pilihan.
“Jangan sampai kita terkotak-kotak dikarenakan berbeda pilihan dan jangan pula sampai putus tali silaturahmi,” harapnya.
Selain itu, Bupati juga mengharapkan peran serta tokoh masyarakat dapat membantu menjaga keamanan dan kebersamaan di tengah masyarakat. Tokoh masyarakat diminta ikut membantu meredakan permasalahan jika terjadi konflik ditengah masyarakat.
“Tokoh masyarakat juga harus terlibat dalam menjaga keutuhan persatuan di daerah kita ini,” ulasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kubu Raya turut serta berpartisipasi menyukseskan pesta demokrasi pada 17 April mendatang.
“Pemerintah mohon menggunakan hak pilihnya masing-masing dengan cerdas dan arif bijaksana,” ujar Sujiwo.
Wabup mengimbau, masyarakat mengutamakan persatuan dan kesatuan terutama menghindari perselisihan di tengah masyarakat. “Perbedaan pandangan politik merupakan hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan itu membuat hubungan silaturahmi menjadi terkotak-kotak. Jadikanlah perbedaan itu sebagai sebuah semangat pembangunan,” tuturnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe