eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Kamis (5/7) menjadi pengalaman bahagia sekaligus mengharukan bagi pasangan suami istri Yanto dan Antonia Supriyani. Bagaimana tidak, anak perempuan pasutri ini lahir di atas pikap dinas milik Koramil 01 Bengkayang.
Kejadian bermula, Bintara Pembina Desa (Babinsa) melakukan Anjangsana dan Komunikasi Sosial (Komsos) di wilayah binaan. Karena sesuai arahan Komandan Kodim 1202 Singkawang kepada para anggota harus melaksanakan anjangsana dan Komsos di wilayah desa binaan masing-masing. “Kegiatan ini dalam rangka menjaga dan memberikan rasa aman kepada warga,” kata Danramil 01 Bengkayang Kapten Inf. Asswani Kunto kepada Rakyat Rakyat Kalbar
Setelah sebelumnya diberikan pengarahan, anggota berangkat ke wilayah desa binaan masing-masing. Mencakup Kecamatan Bengkayang, Teriak dan Sungai Betung. Kemudian Koptu Uray Ijas Sugiantoro dan Kopda Syamsul Hadi Irawan yang mempunyai wilayah bianaan di Kecamatan Bengkayang berkunjung ke rumah Ketua RT 011 bernama Hendro Hidayat. Sang Ketua RT tinggal di Dusun Sungai Durian Kelurahan Bumi Emas. Saat sedang sosialisasi Kamtibmas kepada masyarakat, tiba-tiba ada salah seorang warga RT tersebut kesakitan. Ternyata Antonia Supriyani, yang saat itu sedang hamil tua hendak melahirkan. Dalam situasi darurat, tanpa ragu-ragu anggota Koramil 01 Bengkayang mengantar perempuan 26 tahun itu ke RSUD Bengkayang. Bersama sang suami Yanto, 34, mereka melaju menggunakan
mobil patroli Koramil 01 Bengkayang.
Sesampai di depan RSUD Bengkayang, sakit semakin menjadi. Belum sempat dibawa ke ruangan pemeriksaan dan perawatan, ternyata Antonia Supriyani telah melahirkan. Bayi perempuan tersebut lahir di atas mobil dinas Koramil 01 Bengkayang.
Tim medis RSUD Bengkayang pun harus melakukan penanganan di atas mobil tersebut untuk memutus ari-ari bayi.
“Bayi lahir dengan selamat. Saat ini sedang mendapatkan perawatan di RSUD Bengkayang,” jelas Kunto.
Sementara itu, Supriyani mengaku sebelumnya tidak ada firasat untuk melahirkan. Walau pun saat itu dia dalam keadaan hamil tua. “Awalnya perut saya tidak terasa sakit, karena bergerak dan berjalan tiba-tiba mau melahirkan,” ujarnya.
Ketika itu ia hendak ke toilet. Karena ragu, dia meminta bantuan suaminya. Rupanya air ketuban sudah keluar, sebagai tanda mau melahirkan.“Belum sempat masuk keruang perawatan bersalin RSUD Bengkayang, bayi saya sudah lahir terlebih dahulu,” katanya.
Dia mengaku bersyukur ada bantuan dari pihak TNI yang membawanya ke rumah sakit. “Sehingga saya bisa dibawa langsung ke RSUD. Kalau tidak entah apa yang terjadi,” kenangnya.
Laporan: Kurnadi
Editor: Arman Hairiadi