eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pemerintah Kota Pontianak memberikan jaminan kesehatan kepada 1 041 relawan pemadam kebakaran (Damkar) swasta. Program tersebut merupakan partisipasi Pemkot untuk meringankan beban para Damkar Kota Pontianak beserta keluarganya.
“Kita tanggung preminya setiap bulan, kurang lebih Rp23.000. Ini ada 1.041 peserta yang kita tanggung,” sebut Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai membagikan kartu BPJS Kesehatan kepada para Damkar di Aula SSA Kantor Wali Kota, Jumat (26/1) sore.
Edi berharap, dengan keikutsertaan BPJS ini bisa meringankan dan memberikan semangat hidup Damkar. Sebab kehadiran mereka sangat penting dalam menjaga bencana kebakaran di Kota Pontianak. “Hampir setiap tahun terjadi kebakaran, di tahun 2017 saja ada kurang lebih 126 kali musibah kebakaran di Kota Pontianak baik besar maupun kecil,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Pontianak rentan terjadi kebakaran karena perubahan iklim cuaca. Berdasarkan penelitian, umumnya disebabkan konsleting listrik. Sekitar 29 Damkar swasta di Kota Pontianak sangat membantu apabila terjadi kebakaran.
“Yang sudah dulunya sekitar 200an orang, ini kita tambah. Nantinya kalau ada tambahan lagi kita lihat tahun depan, seperti ada anggota baru, ini kan yang sudah terdaftar, biayanya kita yang bayarkan pakai APBD, setiap tahun kita anggarkan memang khusus untuk pemadam, karena mereka kan kadang-kadang rawan terhadap kecelakaan,” pungkas Edi.
Ketua Forum Komunikasi Kebakaran Pontianak, Ateng Tanjaya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot atas jaminan kesehatan tersebut. Keberadaan Damkar swasta yang sudah berusia 68 tahun, baru sekarang mendapatkan suatu penghargaan berupa asuransi kesehatan. “Bagi kami sangat bangga dan terima kasih kepada pemerintah, ini akan mendorong semangat kami untuk mengabdi kepada masyarakat,” kata Ateng.
Ateng atau yang lebih familiar dengan panggilan Alfa Tango ini menyebutkan, selama ini perhatian Pemkot kepada Damkar sudah ada, tapi hanya berbentuk moril. Kendati begitu, dia tidak menyalahkan Pemkot, lantaran selama 68 tahun sudah mandiri. Walaupun ada juga yang mengalami kesusahan dan tidak mendapatkan gaji atau imbalan. Tapi dengan kekuatan semangat yang mampu membantu yang mengalami kesusahan dengan cara gotong royong.
“Kalau mampu keluar dana, tidak mampu keluar tenaga, tapi kenyataan kami di pemadam keluar dana dan tenaga,” sebutnya.
Untuk semangat para Damkar, tak perlu diragukan. Bahkan boleh di masukkan dalam MURI. “Karena para pemadam memiliki semangat yang luar biasa. Itu ia katakan karena ketika api sudah padam saja masih berangkat bahkan sudah padam tak mau pulang-pulang,” pungkasnya.
Hanya saja diakuinya masih ada suatu kendala yang sering dihadapi para Damkar. Saat terjadi musibah kebakaran, banyak kerumunan masyarakat. Selain itu, parit banyak yang tersumbat dan lalu lintas macet.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak, Ansharuddin mengatakan, jaminan kesehatan tersebut merupakan kerja sama antara pihaknya dengan Pemkot. Program tersebut merupakan penambahan peserta penerima iuran bantuan yang biayanya dibantu Pemkot. “Kendala kita yang bikin lama itu masalah data, validasi dulu datanya, ketemu ada yang sudah punya mandiri, pekerjaan, lalu kita sisihkan, nantinya yang mandiri kita berikan pilihan,” jelas dia. (lid)